TikaLANGKAT, MEDAN:- Tika (17), sebut saja namanya begitu, sebenarnya tak ingin membongkar aib yang menghancurkan masa depan sekaligus marwah keluarganya. Namun, karena tak tahan terus dihantui rasa ketakutan, ahirnya Rabu (25/8) siang, ditemani ibunya, gadis yang tak gadis lagi itu akhirnya melapor ke Polres Langkat.
Di kantor polisi itu, Tika melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya, hingga ia melahirkan seorang bayi laki-laki bernama Wahyu. “Sekarang anakku sudah berusia dua bulan pak,” ujar Tika mengawali kisahnya pada polisi. “AS alias Adi (30) warga Dusun I, Pasar VI, Kel Arah Condong, Kec Stabat, adalah orang yang merampas kegadisanku,” lanjut cewek berparas manis itu dengan mata berkaca-kaca. Begini penuturan Tika, pemerkosaan yang menyebabkan Tika mengandung dan melahirkan itu terjadi sekitar September 2009 lalu. Saat itu, Tika yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian, diminta Adi datang ke rumahnya.
“Waktu itu aku ditelponnya, aku disuruhnya datang ke rumah untuk ambil pakaian yang mau dicuci. Kalau tak salah, kira-kira jam 10 pagilah itu pak,” kenang Tika. Singkat cerita, setiba di rumah Adi, Tika pun disuruh naik ke lantai dua. Tanpa disangka korban, tiba-tiba Adi menyergap tubuhnya dari belakang. Seiring dengan itu, Adi lantas menyumpal mulut Tika dengan sapu tangan yang diduga telah dicampur obat bius. Tak ayal, dalam hitungan menit, Tika pun tak sadarkan diri. Selang setengah jam kemudian, Tika baru sadar dari pingsannya dan mendapati tubuhnya telah telanjang bulat di atas tempat tidur.
Belum lagi hilang kegusaran Tika atas dirinya yang acak-acakan, Adi langsung menghunus sebilah pisau ke arah Tika. “ Jangan bilang siapa-siapa, nanti kubunuh kau,” ancam Adi. Takut dibunuh, Tika memilih memendam rahasia itu sendirian. Ironisnya, sepekan kemudian, Adi kembali menghubungi Tika dan menyuruhnya datang lagi ke rumah. Disana, untuk kali kedua, Adi kembali mengancam dan memerkosa Tika. “ Aku diancam lagi sama dia untuk tidak buka mulut soal kejadian itu. Pelaku memerkosaku empat kali, “ jelas Tika.
Akibat perbutan Adi yang tetangganya itu, Tika pun mengandung. Takut dimarahi orang tuanya, Tika terus berusaha menyembunyikan kehamilannya itu. Tapi dengan berjalannya waktu, perut Tika kian membuncit, tapi dengan segala cara Tika terus merahasiakan aib itu, sampai ia melahirkan. ”Sembilan bulan kusembunyikan kehamilanku. Hingga pertengahan Juni lalu, aku melahirkan seorang bayi laki-laki,” ujar Tika, tanpa membeberkan seperti apa dia menyembunyikan kehamilannya itu dari keluarganya.
Kelahiran bayi tak berdosa ini tentu mengundang tanya bagi keluarganya. Saat itulah keluarga mendesak Tika untuk mengatakan siapa sebenarnya ayah dari bayinya. Awalnya Tika tetap tidak mau buka mulut. Namun, lantaran terus dibujuk, akhirnya Tika menyerah dan menyebutkan orang yang telah memerkosanya.
