Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Jumaat, 27 Ogos 2010

Banyak Peneliti Pindah ke Malaysia!



BANDUNG, KOMPAS.com — Banyak peneliti Indonesia dari berbagai keahlian pindah ke lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Malaysia. Padahal, sebagian besar dari peneliti tersebut disekolahkan dengan biaya negara.

Salah satu alasan kepindahan tersebut karena suasana riset di Tanah Air yang kurang kondusif. Sebagian besar riset, misalnya, hanya terhenti di penyelesaian laporan dan tidak ada tindak lanjut, seperti jalinan kerja sama dengan swasta untuk implementasi hasil penelitian. Selain itu, tingkat kesejahteraan peneliti juga relatif rendah.

Hal itu terungkap dalam tanya jawab antara peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) secara terpisah dengan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata di Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/8/2010).

Estiko Rijanto, peneliti Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, mengatakan, gaji peneliti lulusan program doktoral tak lebih dari Rp 4 juta. Gaji peneliti yang sudah termasuk dengan berbagai tunjangan itu bisa lebih rendah dibandingkan dengan gaji guru sekolah dasar yang telah lulus sertifikasi.

Adapun gaji peneliti dan dosen yang ditawarkan Malaysia minimal Rp 20 juta per bulan, belum termasuk berbagai tunjangan, seperti perumahan, kendaraan, dan kesehatan. Kondisi itulah yang membuat banyak peneliti Indonesia tertarik pindah bekerja ke Malaysia.

Profesor riset Batan, Budiono, mengatakan, pemerintah harus lebih peduli pada nasib peneliti-peneliti Indonesia. Negara telah susah payah menyekolahkan mereka, tetapi mereka justru dimanfaatkan negara lain setelah menyelesaikan pendidikannya.

”Indonesia memiliki ahli-ahli yang cukup banyak dan kemampuan mereka tak kalah dengan peneliti di luar negeri,” ujarnya.

Di luar persoalan gaji, para peneliti juga mengeluhkan lemahnya dukungan industri. Banyak hasil penelitian peneliti berakhir menjadi tumpukan dokumen penelitian atau jurnal.

Peneliti Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, Masyhuri, mengungkapkan, Pemerintah Malaysia memberikan insentif bagi industri mereka yang mau menggunakan dan memproduksi hasil-hasil penelitian para peneliti. Di Indonesia, industri justru lebih gemar membeli lisensi produk asing untuk diproduksi di Indonesia.

Komentar:
Selain dari yang disebutkan, Malaysia juga adalah negara yang aman dan sejahtera...tidak ada unjuk rasa dan pemerintah prihatin setiap perkara.dengan itu mereka yang berhijrah wajarlah menghormatinya - admin's.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular