( Foto hiasan )JAKARTA, KOMPAS.com - Migrant Care, Infid, dan KontraS akan melakukan kunjungan ke Malaysia untuk meninjau secara langsung kondisi ratusan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ataupun WNI (Warga Negara Indonesia) yang terancam hukuman mati di negeri Jiran itu.
Kunjungan tersebut sebagai upaya untuk melakukan investigasi lanjutan dan langkah diplomasi dengan pemerintahan Malaysia. "Dalam waktu dekat ini, 1 September nanti selama dua hari, kami akan pergi ke Malaysia," ucap Anis Hidayah, Direktur Eksekutif Migrant Care, dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor Migrant Care, Jumat (27/8/2010).
Diungkapkannya, keberangkatan mereka ke Malaysia untuk melakukan investigasi lanjutan secara langsung kepada ratusan WNI ataupun TKI yang terancam hukuman mati dengan mengunjungi penjara-penjara Malaysia.
Selain itu, mereka juga akan melakukan komunikasi kepada parlemen Malaysia atas nasib ratusan para TKI ataupun WNI tersebut. "Kita akan investigasi lanjutan ke penjara Malaysia, berapa jumlah TKI ataupun WNI yang terkena tindak pidana umum ataupun narkotika," tutur perempuan tersebut.
Dijelaskannya, selama ini pemerintah Malaysia tidak pro aktif memberikan info kepada Indonesia terkait kasus yang menimpa WNI dan TKI di sana. Dan sebaliknya, pemerintah Indonesia pun tidak pro aktif untuk bertanya kepada pemerintah Malaysia. "Kita akan membangun komunikasi dengan parlemen di sana," terangnya.
