Selamet (18) warga Kampung Tempel, Dusun IX, Desa Terusan Tengah, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, sejak 8 tahun menderita penyakit bertahun-tahun.ASAHAN-METRO;- Selamet (18) warga Kampung Tempel, Dusun IX, Desa Terusan Tengah, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, sejak 8 tahun lalu terkulai tak berdaya di atas kasur lusuhnya. Akibat orang tuanya tak punya biaya untuk membawanya berobat, Selamet hanya bisa pasrah dengan penyakit yang menggerogoti dirinya hingga tubuhnya bagaikan tulang-belulang yang dibalut kulit.
Anak kelima dari pasangan Legimin (65) dan Boinem (60) ini awalnya lahir dengan keadaan normal. Namun Selamet baru bisa berjalan saat usianya menginjak 7 tahun. Namun suatu hari Selamat menderita sakit demam tinggi, saat itu usia Selamet sekitar 10 tahun.
Karena tak memiliki biaya, keluarga tidak membawanya berobat ke dokter maupun rumah sakit. Sejak saat itu kondisi kesehatan Selamet terus menurun dan kini tubuh Selamet bagaikan tulang-belulang yang dibalut kulit.
"Setelah sembuh dari demam tingginya, tubuh Selamet langsung lemas dan terkulai tak berdaya seperti saat ini, namun tubuhnya belum sekurus ini," ucapnya sambil mengelus kepala Selamet dengan mata berlinang.
Sementara itu Selamet yang terbaring di kasur yang terus menemaninya selama 8 tahun terakhir ini, ketika diajak bicara, Selamet mengaku ingin hidup seperti teman-temannya.
"Aku pingin seperti kawan-kawanku bisa berjalan dan bermain, pakai baju baru, pakai sepatu seperti dulu lagi," ujarnya sembari berkata kalau ia punya cita-cita ingin jadi supir bus.
Ewin (20) rekan sepermainan Selamet mengatakan, dulu saat Selamet belum menderita sakit, Selamet merupakan teman yang kocak dan suka iseng. Hal senada juga diucapkan Rio Syahputra (18) yang juga rekan sepermainannya. "Dulu saat Selamet belum sakit, enak bermain dengannya," ucap Rio sambil memegang lengan Selamet yang kurus ceking.
H Abdul Wahab Kadus Dusun IX Desa Terusan Tengah Kecamatan Tinggi Raja mengatakan, kepala desa pernah mengunjungi Selamet, namun hingga kini belum ada kelanjutannya. "Saya selaku Kepala Dusun tidak bisa berbuat banyak," ucap Wahab.
