Aparat kepolisian berjaga-jaga di depan pintu gerbang Kedubes Malaysia di Jakarta, Senin (23/8/2010)
DENPASAR, KOMPAS.com - Meski Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menegaskan lebih memilih jalur diplomasi dalam pidatonya di markas TNI Cilangkap, tadi malam, namun pernyataan Presiden SBY tersebut tetap tidak memuaskan sejumlah elemen pemuda di Bali.
Sejumlah organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Pemuda Bali Bersatu, Kamis (2/9/2010) tetap ngotot ingin berperang melawan Malaysia karena dinilai sudah keterlaluan. Puncak kemarahan mereka terhadap saudara serumpun ini dipicu oleh penangkapan tiga petugas KKP yang menurut mereka tidak bisa ditolerir lagi.
Puluhan pemuda ini menggelar unjuk rasa di depan monumen perjuangan rakyat Bali Renon untuk mengajak pemuda Bali turun ke medan perang. "Kami siap merelakan jiwa dan raga, pemuda Indonesia jangan diam-diam aja harus berani melawan," Made Arka, ketua KNPI Denpasar dalam orasinya.
Selain berorasi mereka juga membawa spanduk yang isinya menyesalkan pidato Presiden SBY karena terlalu lembek dalam mengambil sikap, seperti "Bapak Presiden SBY jangan biarkan kami dihina negara bonek" dan "martabat bangsa bukan martabak telor di meja perundingan.
Komentar:
wahai pemuda Bali, silahkan membaca sejarah 13 Mei Malaysia, peristiwa itu merobek nyawa setiap insan yang bersalah... setelah itu baru kalian tahu apa itu Malaysia??..