Grup Mahadewi Tata (kiri) dan Puri tampil saat SCTV Music Awards 2009 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (29/5) malam. Anugerah musik ini memberikan sembilan kategori penghargaan bagi insan musik Indonesia. Kristianto Purnomo
JAKARTA, KOMPAS.com — Musibah yang datang bertubi-tubi membawa duka yang mendalam bagi negeri ini. Hal itu pula dirasakan duo vokal personel Mahadewi, Shinta Dewi (Tata) dan Purie Andriani (Purie).
Menurutnya, bencana yang datang tak harus ditangisi terlalu dalam, tetapi diterima dengan penuh lapang dada dan belajar darinya. "Dunia sudah semakin tua. Ibaratnya kalau kita itu udah nenek-nenek. Jadi musibah sudah pasti terjadi. Oleh karena itu, kita harus mulai introspeksi diri aja, apa yang bisa nyebabin bencana-bencana itu dan gimana cara nanggulanginnya," ujar Tata saat ditemui di Studio 6 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (28/10/2010).
Tata dan Purie sepakat bahwa alam selalu mencari keseimbangan. Untuk itu, kita harus bisa memahami alam dan harmoni dengannya. "Masyarakat harus lebih sadar diri terhadap tindakan mereka yang terkadang bisa memicu bencana," katanya.
Banjir yang rutin datang di sejumlah wilayah di Jakarta bisa menjadi gambaran bahwa warga juga ikut berperan dalam menciptakan kondisi tersebut.
"Kalau memang banjir, ya coba jangan buang sampah sembarangan. Tuhan sudah murka, kita sendiri yang tanpa sadar jadi penyebabnya," kata Tata diamini Purie.
Sementara itu, saat disinggung soal kegiatannya saat ini, duo vokal yang tergabung dalam Republik Cinta Management (RCM) milik Ahmad Dhani ini mengungkapkan bahwa mereka tengah menyiapkan single terbaru mereka.
Seperti apa bocorannya, Tata dan Purie emoh menuturkannya. "Sudah take vocal kok, tinggal shooting video klip. Judulnya masih rahasia," kilahnya.