TUBAN, KOMPAS.com - Pemberangkatan calon jemaah haji (CJH) di alun-alun Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diwarnai aksi kriminal Sarmini (40).
Janda lima anak asal Semarang, Jawa Tengah, ini tertangkap basah mencopet harta benda para jemaah dan pengantarnya, antara lain dua butir berlian.
Selain dua perhiasan tersebut, polisi juga menyita barang bukti tiga buah handpone merek Nokia, dan uang Rp 400.000.
“Dalam beraksi, pelaku menyaru sebagai pengantar CJH. Namun, ia memang sejak dari rumah sudah sengaja bekerja (mencopet) saat upacara pemberangkatan CJH di alun-alun,” kata Kasat Reskrim Polres Tuban, Iptu Budi Santoso, Senin (25/10/2010).
Terungkapnya kejahatan Sarmini berawal dari laporan beberapa pengantar jemaah ke polisi yang mengaku kehilangan handphone.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pencarian, akhirnya tersangka pencopet tepergok polisi sedang mencopet tas milik Ainur Rosida (29), pengantar CJH asal Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Tuban.
Selanjutnya, dai digelandang ke Mapolres Tuban untuk menjalani pemeriksaan. Kepada polisi, dia mengaku terpaksa mencopet untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Saya janda, Pak. Anak saya lima. Saya ke Tuban awalnya mau main ke rumah teman. Tapi, ikut lihat-lihat di alun-alun dulu karena ramai,” tambahnya.
Adapun dalam acara pelepasan sebanyak 700 CJH asal Kabupaten Tuban diberangkatkan oleh Bupati Tuban, Haeny Relawati, menuju embarkasi Surabaya. Sebenarnya, ada 728 CJH asal Tuban yang tahun ini berangkat ke Makkah namun 28 orang batal dengan alasan masing-masing.
“Satu orang batal berangkat karena meninggal dunia, dua orang sakit dan selebihnya karena tidak bisa melunasi ongkos,” terang Kasi Haji Dan Umroh Kementrian Agama Kabupaten Tuban, Siti Maulidiyah.
