Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Jumaat, 29 Oktober 2010

SAYU: Dengarlah, Tante Memanggilmu...

Rumah di perkampungan Beleraksok, Kepulauan Mentawai yang hancur, Kamis (28/10/2010), setelah dihantam gempa dan tsunami.


KOMPAS.com — "Arem isogai gayekeu kalabai (dengarlah, tante memanggilmu)."

Kalimat itu diucapkan Resai Siritoitet (36) berulang-ulang di tengah bekas permukiman di Dusun Sabeugunggung, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (28/10/2010).

Dusun Sabeugunggung merupakan salah satu daerah paling parah terdampak sapuan tsunami pada Senin lalu. Daerah itu bisa ditempuh dengan kapal sekitar 1,5 jam dari Kecamatan Sikakap.

Kemarin, Resai bersama Rena Siritoitet (40) tengah menemani kakak mereka, Elpi Siritoitet (47), mencari Remaja Sakarebau (27) yang hilang disapu tsunami. ”Tampilkanlah dirimu Remaja, dengarlah suara tante,” kata Resai dalam bahasa Indonesia yang patah-patah.

Resai, Elpi, dan Rena sungguh ingin menemukan Remaja apa pun keadaannya guna diperlakukan sebagaimana layaknya anggota keluarga.

Remaja hilang bersama dua dari empat anaknya, Rostina Sakarebau (3) dan seorang laki-laki berusia dua bulan yang belum sempat diberi nama. Sementara itu, suaminya, Domar Sakarebau, serta dua anak mereka, Reljamita Sakarebau (6) dan Selpri Sakarebau (8), selamat dari gulungan tsunami.

Sudah tiga hari terakhir ini Elpi mencari Remaja. Elpi tinggal di Desa Betumonga. Setiap hari ia berjalan kaki sekitar dua jam menuju permukiman tempat Remaja tinggal selama ini.

”Saya juga belum makan sejak hari Selasa. Cari anak saya. Saya tidak mau makan sebelum anak saya ketemu,” kata Elpi dalam bahasa Indonesia yang tidak lancar. Ia tidak mau menunggu regu penyelamat yang baru bisa menembus lokasi itu kemarin.

Dengan risiko terluka memasuki belukar hutan yang habis disapu tsunami, Elpi terus berjuang. Kemarin dia begitu gembira saat menemukan sebagian yang dicarinya. Selembar kain bermotif batik milik Remaja.

”Iya, ini kain Remaja. Saya tahu karena Remaja sering pakai kain ini dan baunya juga bau Remaja,” ujar Elpi. Kain basah itu diperasnya, lalu digenggamnya erat-erat.

Elpi menolak tawaran istirahat, sekalipun hanya sekadar berhenti untuk minum. Dia terus berjalan dan begitu cepat menghilang di tengah belantara.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular