MEULABOH - Ratusan warga Meulaboh mengepung sebuah rumah berlantai tiga di Desa Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan yang oleh warga setempat rumah tersebut diketahui milik mantan Bupati Nagan Raya, T Zulkarnaini. Hasil pengepungan menjelang tengah malam, Senin (30/4/2012) berhasil menyeret satu pasangan mesum, di mana si lelakinya adalah putra sang mantan bupati.
Teuku Zulkarnaini melalui kerabat dekatnya, Teuku Idris yang dimintai tanggapannya oleh Serambi, Selasa (1/5/2012) membenarkan kejadian itu namun meluruskan status rumah yang dikepung massa.
Pengepungan rumah yang menggegerkan warga Meulaboh itu bermula sekitar pukul 22.00 WIB, Senin (30/4/2012). Massa yang berjumlah ratusan orang serentak menyerbu rumah bercat kuning tersebut karena meyakini di dalamnya ada pasangan non-muhrim berbuat mesum.
Massa kesulitan mendobrak rumah berpengaman ekstra itu apalagi dikunci dari dalam. Puluhan aparat gabungan dari kepolisian, WH, dan TNI secepatnya mengamankan lokasi dari aksi massa yang terlihat semakin emosi.
Setelah sekitar satu jam melakukan pengepungan, akhirnya aparat desa bersama polisi dan petugas WH berhasil masuk ke dalam rumah. Namun tim yang sudah menerobos ke dalam tak langsung menemukan pasangan yang jadi target massa.
Satu per satu kamar dimasuki anggota tim namun target tak juga ditemukan. Sementara massa diluar terus berteriak-teriak agar menyerahkan pasangan tersebut kepada mereka untuk ‘diadili’.
Akhirnya setelah menggeledah hampir semua ruangan mulai dari lantai dasar hingga ke atas, tim menemukan seorang laki-laki bernama Teuku Syahrizal SE alias Popon (31) bersembunyi di dalam sebuah kamar. Berikutnya di dalam kamar terpisah ditemukan seorang wanita bernama Cut Eka (19) yang tercatat sebagai seorang mahasiswi kebidanan di Meulaboh. Wanita ini ditemukan dalam keadaan pingsan sehingga harus dibopong oleh petugas ketika diturunkan ke lantai dasar.
Dalam pengusutan terungkap, Popon adalah putra mantan bupati Nagan Raya, Teuku Zulkarnaini. Laki-laki tersebut tercatat sebagai PNS di Dinas Bina Marga Nagan Raya dan berstatus sudah menikah. Sedangkan Cut Eka warga Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Beutong, Nagan Raya. Wanita ini diduga pingsan saat mengetahui massa mengepung rumah tersebut.
Meski berada dalam pengamanan ketat aparat keamanan, namun massa tetap merangsek untuk menghajar pasangan yang akan dibawa ke Polres Aceh Barat. Massa mengeluarkan sumpah serapah karena pasangan itu telah mencemari kampung mereka.
