JAKARTA- Malang menimpa FA (15), DE (16), dan RI (16). Ketiganya dijual oleh dua sopir angkutan kota (angkot) M01 jurusan Kampung Melayu-Senen, Ucok dan Wawan ke Kafe Mawar 66, di Jalan Jembatan II Barat, Kali Jodoh, Jakarta.
Kuasa Hukum KPAI yang mendampingi korban FA, Zamzamir mengatakan, peristiwa terjadi pada 6 Februari lalu. Saat itu, tiga wanita belia yang bekerja sebagai pengamen ini sedang mengamen di Kampung Melayu.
Ucok dan Wawan kemudian menawarkan ketiganya untuk bekerja di Kalibata, Jakarta Selatan. "Dia mau, tapi setelah diputar-putar pakai angkot ternyata di bawa ke Kali Jodoh," kata Zamzamir usai menemani korban melapor ke Polda Metro Jaya, Senin (20/2/2012).
Sesampainya di kawasan yang terkenal dengan dunia prostitusi itu, korban yang masih belia tidak mampu melawan. Di Kafe Mawar, FA anak pertama dari tujuh saudara mengaku dipaksa melayani pria dewasa dengan dijanjikan uang sebanyak Rp150 ribu untuk satu kali menemani tamu.
Selama sepekan berada di kafe Mawar, FN mengaku sudah dua kali melayani nafsu bejat orang dewasa. "Di sana dia disuruh melayani tamu, berhubungan badan begitu," tutur Zamzamir.
Ketiga korban akhirnya berhasil diselamatkan dari dunia prostitusi pada Selasa 14 Februari 2012. Pelaku yang menjual korban di Kafe Mawar sempat meminta tebusan ke keluarga korban. "Minta tebusannya Rp200 ribu plus satu handphone," ujar Zamzamir.
Namun tak lama diselamatkan keluarga, dua korban yakni DE dan RI kembali menghilang. "Jadi waktu itu kita ambil tiga-tiganya, yang dua, dipanggil lagi ke situ. Katanya yang bawa pacarnya. Tapi RI dan DE mengaku terpaksa karena ditodong pistol juga," terangnya.
Hingga kini, keluarga korban mengaku belum mengetahui keberadaan DE dan RI. Kasus yang menimpa FN dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Sementara atas kasus penculikan yang menimpa DE dan RI dilaporkan ke Polres Jakarta Utara.
