Presiden Sukarno bersama putranya saat berkunjung ke rumah masa kecilnya, Istana atau Dalem Gebang, di Blitar, Jawa Timur, tahun 1950-an, dan foto kanan adalah kondisi saat ini. Bung Karno hanya lahir di Surabaya, namun selalu mudik ke Blitar sejak masih pelajar hingga jadi presiden.
BLITAR, KOMPAS.com — Polemik penjualan Istana Gebang di Blitar, Jawa Timur, berakhir sudah. Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya sepakat membeli rumah masa kecil mendiang Presiden Soekarno itu dari pihak ahli waris, Ny Soekarmini Wardojo, kakak Bung Karno.
Rumah di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, itu dibeli dengan harga Rp 35 miliar. Dana sebanyak Rp 25 miliar diambil dari APBD Pemprov Jatim dan Rp 10 miliar dari APBD Pemkot Blitar.
Sebelumnya, ahli waris Ny Soekarmini Wardojo mematok harga jual Istana Gebang, yang dikenal warga sekitar dengan sebutan Dalem Gebang, senilai Rp 50 miliar.
Namun, setelah proses tawar-menawar, akhirnya harga Rp 35 miliar disepakati. “Prinsipnya, soal harga sudah ada deal dengan pihak ahli waris. Rencananya, Istana Gebang yang merupakan bangunan cagar budaya ini akan kami jadikan Museum Bung Karno,” ujar Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar kepada Surya, Jumat (26/11/2010) malam.
Samanhudi mengaku, pihak keluarga pada awalnya tetap bersikukuh menjual rumah itu dengan harga tinggi. Namun, Pemkot Blitar jelas tidak akan mampu membelinya. Pihaknya kemudian menawarkan agar aset Istana Gebang, sekitar 2 km ke arah selatan dari Makam Bung Karno ini, ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya.
Tujuannya agar Istana Gebang tidak dipindahtangankan ke pihak asing yang juga tertarik. Namun, karena ahli waris bersikukuh menjual, setelah beberapa kali pertemuan, akhirnya harga Rp 35 miliar disepakati.
“Karena ini merupakan peninggalan budaya bernilai sejarah tinggi dan mampu menarik wisatawan, pemkot berupaya mengelolanya menjadi paket pariwisata selain wisata makam Bung Karno,” tandasnya.
Samanhudi juga menjelaskan, pembelian Istana Gebang yang berdiri di lahan seluas 1,4 hektar ini bakal direalisasikan pada anggaran tahun depan.