BANDUNG - Pengusaha kaus di Jalan Suci, Kota Bandung, membutuhkan ribuan tenaga kerja profesional di bidang pertekstilan, garmen, dan sablon. Rata-rata yang dibutuhkan satu pengusaha UKM kaus sebanyak sepuluh orang tenaga kerja. Namun, saat ini hanya ada sekitar lima orang pekerja dari masing-masing pengusaha yang ada.
Apabila tidak ada antisipasi dari pemerintah soal ketersedian sumber daya manusia terampil, bukan hal yang mustahil jika pengusaha kaus Jalan Suci merekrut pekerja profesional dari Malaysia.
"Ada rencana kedatangan pemerintah Malaysia, yaitu Kementrian Pendidikan dan Sumber Daya Insani pada Selasa (21/2). Kalau pemerintah tinggal diam, kami akan ngobrol dengan mereka. Mungkin pada 2015 bisa saja tenaga kerja dari Malaysia. Tapi kami berharap pemerintah ada antisipasi," kata Ketua Sentra Kaus Suci, Marnawi Munarman, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/2) siang.
Marnawi mengatakan, idealnya satu UKM butuh 10 tenaga profesional. Sedangkan untuk UKM yang sudah besar, butuh lebih dari 20 tenaga kerja. Para pengusaha khawatir kolaps kalau masih kekurangan tenaga kerja profesional.
"Selama ini pekerja tetap hanya lima orang. Kami kekurangan tenaga kerja profesional sejak lima sampai enam bulan terakhir. Total pengusaha ada sekitar 400, jadi kami butuh setidaknya 2.000 tenaga kerja profesional," katanya
Dia menambahkan, yang dibutuhkan adalah yang ahli dalam bidang obras, tukang potong, dan packaging. Kebutuhan tenaga kerja itu juga untuk mengejar sertifikasi pengusaha yang kompetitif, untuk persiapan persaingan pasar terbuka pada 2015 nanti.
Menurutnya, selama ini tenaga kerja yang ada di Jalan Suci sebatas borongan. Mereka seringkali berpindah ke satu pengusaha dan pengusaha lain. Padahal bayaran untuk pekerja tetap berada di atas nilai upah minimal. Bahkan, dalam sepekan bisa mengantongi Rp 500 ribu.
