Para peserta aksi dari Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia menarikan tari perut di depan Gedung DPR; Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (4/11/2010). Aksi teatrikal ini mereka lakukan untuk menyindir maraknya studi banding anggota Dewan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teatrikal tari perut berlangsung di depan pintu gerbang Gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (4/11/2010). Sebanyak empat orang laki-laki peserta aksi dari Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia dan Lingkar Madani untuk Indonesia, setengah bertelanjang dada dan menarikan berbagai tarian.
Dengan kostum rok mini yang terbuat dari untaian tali plastik dan penutup bagian dada setengah dari potongan plastik kresek hitam, mereka melenggak lenggok bak penari perut dengan iringan musik.
"Kami melakukan aksi tari perut untuk mengungkapkan bahwa Indonesia sedang berduka, tapi anggota Dewan yang sudah kami pilih dan seharusnya menyuarakan aspirasi kami, ternyata asyik ke luar negeri untuk studi banding dan melihat tari perut," kata orator aksi tersebut.
Mengapa tari perut? Mereka merujuk beredarnya informasi bahwa dalam kunjungan kerja studi etika Badan Kehormatan DPR ke Yunani beberapa waktu lalu, para anggota Dewan mampir ke Turki.
"Informasinya, di sana mereka minta disuguhkan pertunjukan tari perut. Terlepas benar atau tidak, ini adalah bentuk kekecewaan masyarakat karena segala kritik kami atas studi banding ke luar negeri tidak diperhatikan anggota DPR," kata Koordinator Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti.
Aksi itu cukup memancing perhatian para pengguna jalan. Beberapa pengendara sepeda motor memperlambat laju kendaraannya untuk sedikit melongok aksi yang memancing senyum tersebut.