Liputan6.com, Sleman: Pencarian korban letusan Gunung Merapi, Kamis (11/11) siang, dipusatkan di sejumlah dusun di Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya sekitar tujuh kilometer dari puncak Merapi. Setibanya di Dusun Srunen, Galagaharjo, Cangkringan, tim evakuasi hanya diberi waktu 30 menit untuk menyisir lokasi. Tujuannya menyelamatkan korban yang masih hidup, evakuasi korban tewas, dan menyelamatkan ternak.
Di bawah ancaman awan panas yang sewaktu-waktu bisa menerjang, dalam waktu singkat tim kemudian menyisir dusun ini. Aparat Polisi, TNI, dan relawan langsung menyebar. Satu per satu rumah warga diperiksa. Kondisi dusun yang luluh lantak menyulitkan proses penyisiran. Sementara, bangkai ternak yang bergelimpangan menyebarkan bau tak sedap.
Hasilnya nihil. Tak ditemukan korban selamat atau jenazah yang bisa dievakuasi di dusun tersebut. Penyisiran kemudian berakhir saat material vulkanik berupa awan sulfatara mengepul dari kawah Merapi. Tim evakuasi pun segera menarik diri kembali ke daerah aman.
Tak hanya di Dusun Srunen, di Dusun Singlar, Kalitengah, dan Klakon, hingga kini diperkirakan masih banyak korban yang tertimbun.
