Anggota Kopassus dan relawan mengevakuasi jenazah korban letusan Gunung Merapi di Dusun Banjarsari, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (8/11/2010). Letusan Gunung Merapi yang kembali terjadi 5 November lalu mengakibatkan sedikitnya 81 orang tewas, 66 orang luka-luka terkena semburan awan panas, dan 30.000 warga mengungsi.SLEMAN, KOMPAS.com - Tim pencarian dan penyelamatan, Tentara Nasional Indonesia, polisi, dan relawan menemukan sembilan jenazah korban letusan Gunung Merapi pada Jumat (5/11) dini hari di dua dusun di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta membenarkan telah menemukan sembilan jenazah, dua jenazah ditemukan di Dusun Bekalan Wukirsari, Kecamatan Cangkringan dan tujuh jenazah di Dusun Ngancar Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan.
Sembilan jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan karena sudah tidak utuh lagi. Penemuan jenazah ini berdasarkan hasil laporan dari kalangan masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya sejak letusan Gunung Merapi pada Jumat (5/11) dini hari.
Kesembilan jenazah yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta untuk diautopsi. Kalangan masyarakat di dua dusun itu yang merasa mempunyai anggota keluarga yang hingga kini belum ditemukan bisa mendatangi RS Sardjito Yogyakarta untuk mengidentifikasi.
