
NEGARA--MICOM: Diduga karena putus asa akibat istrinya menuntut cerai, Gede Juliana,24, warga Dusun Munduk, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu (31/10).
Saat ditemukan oleh Nyoman Sukanti, ibunya, ayah satu anak itu dalam kondisi sudah tewas tergantung dengan tali kain pada kusen pintu kamarnya.
Melihat kondisi anaknya itu, Sukanti langsung berteriak minta tolong yang membuat para tetangga berdatangan. Salah seorang kerabat korban kemudian menghubungi polisi di Polsek Mendoyo yang datang tidak lama kemudian.
Ketut Sunatra, paman korban mengatakan, niat awal Sukanti sebenarnya ingin membangunkan anaknya yang bekerja sebagai buruh pembuat batako tersebut. "Saat masuk ke kamar, saya melihat Juliana tergantung di kusen pintu," katanya.
Terkait rumah tangga korban, kerabatnya mengatakan, antara Juliana dan istrinya memang sedang tidak akur. Bahkan saat kejadian, istrinya sedang marah dan pulang ke rumah orang tuanya.
Sepeninggal istrinya itu, Juliana kelihatan murung, apalagi ia hanya ditemani ibunya, sementara ayahnya menjadi TKI ke Jepang.
"Sebenarnya dia (Juliana) tidak mau bercerai, tapi istrinya ngotot sampai pulang ke rumah orang tuanya. Mungkin masalah itu yang membuatnya nekat," ujar salah seorang kerabat korban.
Kapolsek Mendoyo AKP Mohammad Tahir yang langsung melaporkan kejadian itu ke Kapolres Jembrana AKBP Irfing Jaya, membenarkan adanya korban tewas akibat gantung diri.
Menurut dia, dari pemeriksaan yang dilakukan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda terjadinya tindak kekerasan pada tubuh korban. "Meski masih melakukan penyelidikan, kami menduga kuat korban memang meninggal karena gantung diri. Dugaan itu diperkuat oleh bukti-bukti pemeriksaan medis," kata Tahir.
