Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 6 Februari 2011

4 Mahasiswa Inhu Terancam Kelaparan di Mesir





RENGAT:--- Sedikitnya 4 warga Inhu masih berada di Mesir dan terjebak dalam konflik internal Negeri Piramid itu.

Satu di antaranya, dikabarkan sudah kehabisan biaya untuk keperluan sehari-hari. Mereka terancam kelaparan karena uang tak dapat diambil dari ATM dan bahan makanan sulit didapat.

Informasi itu dihimpun (5/2) akhir pekan lalu melalui orang tua Novri Naldi Sapni (20), A Kani (45) dampingi istrinya, Syafnizar (43) warga RT/RW 01/01 Dusun Titian Tinggi Desa Sei Baung Kecamatan Rengat Barat. Mereka menyebutkan bahwa putra sulungnya masih berada di Kairo, Mesir. Sebagai mahasiswa di Universitas Al-Azhar, putranya belum mengabarkan kepastian kapan akan dievakuasi dari suasana Mesir yang bergejolak.

A Kani yang juga Kepala Sekolah Dasar 016 Bukit Selasih Kecamatan Rengat Barat juga menyebutkan sempat tidak bisa kontak dengan putranya beberapa hari sebelumnya. Saat ini putranya hanya bisa dihubungi melalui telepon selular dan bisa menghubungi atau memberi kabar ke tanah air. Hal itu kuat dugaan akibat diputusnya jaringan komunikasi untuk ke luar Mesir.

Untuk saat ini, putranya tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi gejolak masyarakat Mesir yang menantang pemerintahannya.

Sebab putranya masih bersama rekan-rekannya di pemondokan mahasiswa asal Riau. Tetapi putranya mengeluhkan tidak mengantongi uang sebagai biaya hidup sehari-hari.

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang dialami putranya, sudah ditansfer uang ke rekening milik anaknya. Namun hal itu ternyata tidak segampang yang dibayangkan ibu Novri yang sehari-hari juga sebagai guru SD di Rengat Barat itu. Pengambilan uang yang dikirimkan itu tidak bisa melalui ATM seperti selama ini. ‘’Kemarin kami menelepon. Novri bilang sudah tidak punya uang dan kami pun sudah transfer. Ternyata uang yang ditransfer itu tidak bisa diambil,’’ keluhnya.

Dari paras kedua orang tua Novri tidak terlihat kecemasan yang berarti. Namun setiap saat kedua orang tuanya selalu berdoa untuk keselamatan anaknya. ‘’Kami hanya pasrah, tidak pulang pun juga tidak apa-apa. Yang penting anak kami aman dan selamat dalam mencapai cita-citanya. Belakangan yang membuat kami khawatir, kebutuhan bahan makanan yang diceritakan Novri hanya untuk beberapa hari ke depan. Sedangkan penjaul makanan di jalanan tidak ada lagi,’’ tambahnya.

Lebih jauh dikatakannya, mahasiswa dari Kabupaten Inhu di Mesir ada empat orang termasuk anaknya. Tiga orang di antaranya warga Belilas, Kecamatan Siberida.

Untuk itu harapnya, Pemerintah Kabupaten Inhu hendaknya dapat memperhatikan nasib Mahasiswa asal Inhu di Mesir. Begitu juga hendaknya, ke depan lebih memperhatikan dan memanfaatkan putra daerah yang menuntut ilmu ke luar negeri.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular