Tersangka Niko Hutabarat memperagakan bagaimana ia menyeret tubuh Gusti (diperankan model) ke atas batu di sungai dalam adegan prarekonstruksi yang digelar pertugas Polsek Kolang.,Tersangka Niko Hutabarat dibawa petugas Polres Tapteng dan Polsek Kolang ke lokasi kejadian di sungai Siabal-abal, Desa Hudopa, Kolang, untuk melakukan prarekonstruksi.
SIBOLGA, (MEDAN):--“Aku takut malu pak kalau nanti dia (Gusti) mengasih tau sama orang lain. Makanya saya bunuh dia,” papar pria lajang bernama lengkap Niko Sahat Martua Hutabarat ini di hadapan petugas penyidik saat diperiksa di Polsek Kolang, Tapteng.
Niko menjelaskan lagi bagaimana cara ia membunuh korban. Awalnya, ia lewat dari dari jalan setapak di sekitar pancur met-met. Gusti kemudian memanggil dirinya dengan panggilan ‘bang’. Karena dipanggil, Niko berhenti berjalan, lalu Gusti mendatanginya.
Saat mereka bertemu, Niko menawarkan uang Rp2 ribu kepada Gusti. Dan saat akan memberikan uang tersebut, Niko memegang tangan kanan Gusti dan mengajaknya ke sungai Aek Siabal-abal tak jauh dari pancur met-met. Setelah sampai di tepi sungai keduanya duduk di atas sebuah batu besar. Kemudian Niko membujuk Gusti membuka pakaiannya dan keduanya bersetubuh di atas batu tersebut.
Usai disetubuhinya, korban ditarik dan ditenggelamkan ke dalam air sungai sedalam sekitar 60 cm, dengan posisi telungkup. “Tengelamkan ke air. Kepalanya saya tekan pakai tangan dan punggungnya saya tekan pakai kaki. Dia melawan, jadi saya tekan terus, sampai tidak ada lagi gelembung-gelembung udara dari hidung dan mulutnya,” terang Niko yang masih saudara sepupu dan tinggal sekampung dengan korban.
Niko yang mengaku nafsu birahinya naik melihat korban, apalagi situasi sekitar sepi saat itu mengatakan, setelah Gusti lemas, ia kemudian menyeretnya ke atas batu yang ada di sungai tersebut.
“Sebelum kutinggalkan, aku ambil dulu uang Rp2 ribu dari kantong celananya (sebelumnya uang tersebut diberikan Niko kepada korban). Terus celana sama sandalnya kulempar ke sungai, terus aku kutinggalkan dia di situ dan aku pulang ke rumah,” terangnya.
Niko yang mengaku menyesal atas tindakannya tersebut mengatakan bahwa sejak kejadian itu, ia terus terbayang-bayang wajah korban. Bahkan, Niko merasa arwah korban selalu mengikutinya kemana pun ia pergi.
“Dia ikuti aku terus, mukanya terus ada, dalam mimpi juga. Aku jadi takut,” tandas Niko menyatakan alasannya kenapa ia memutuskan untuk menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya tersebut ke Polsek Kolang, Tapteng, Rabu malam (16/2) lalu.
