Para gadis pecinta sepak bola memakai topeng Nurdin Halid saat menggelar demo di depan Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (23/2).
JAKARTA:-- Gerakan massa untuk menggulingkan Nurdin Halid sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus dikobarkan di berbagai tempat, terutama di depan kantor pusat PSSI di Jakarta.
Ribuan demonstran dari berbagai daerah datang ke Jakarta secara bergelombang untuk menyegel Kantor PSSI, Rabu (23/2).
Demi menyampaikan langsung tuntutan revolusi di tubuh PSSI, ratusan warga Bojonegoro yang merupakan suporter klub Persibo Bojonegoro (Boromania) bahkan rela menginap di Parkir Timur Senayan. Para Boromania mengaku datang ke Jakarta sejak Senin (21/2) dengan biaya sendiri, dan banyak dari mereka menjual ternak untuk ongkos menggulingkan Nurdin. Selain menjual ayam, kambing, bebek dan ternak lainnya, banyak di antara mereka juga menggadaikan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sepeda motor mereka.
Menurut koordinator Boromania, Prianto Jasmo, mereka rela menjual ternak mereka demi memperjuangkan revolusi di tubuh PSSI dan menurunkan Nurdin Halid beserta kroni-kroninya. Rencananya, mereka akan tetap berada di Jakarta dan menduduki Kantor PSSI hingga Nurdin cs menyatakan diri untuk mundur.
“Kami tidak didanai atau dibiayai siapa pun. Ongkos ke sini kami urunan (iuran) satu orang Rp 150.000. Itu untuk biaya sewa bus dan makan di sini. Ada yang jual ayam, ada yang gadai BPKB, pokoknya jualan ternak mereka. Ini semua murni uang kami sendiri, dan kami tidak mau diboncengi oleh siapa pun,” ujar Prianto Jasmo.
Menurut Prianto Jasmo, para suporter tersebut akan menginap di kompleks Kantor PSSI hingga semua tuntutan mereka dipenuhi. Untuk biaya hidup ke depan, selain mengandalkan uang iuran, mereka juga saling menyumbang satu sama lain.
Prianto Jasmo mengatakan, tindakan yang dilakukan para suporter merupakan ungkapan keprihatinan mereka terhadap kondisi sepak bola nasional.