Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Jumaat, 4 Februari 2011

Kapolda: Isu Penculikan Menyesatkan!




MAKASSAR:-- Mencuatnya isu penculikan anak di Sulsel, khususnya di Makassar dan sekitarnya mendapat tanggapan serius dari Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman. Menurut Kapolda, isu penculikan itu menyesatkan. “Isu penculikan anak itu, merupakan isu menyesatkan warga,’’ tegas Johny Wainal Usman dihadapan puluhan wartawan di Warkop Dottoro, Kamis (3/1) .

Untuk itu, mantan Dansat Brimob Polda Sulsel itu, mengharapkan warga tidak mudah terpancing dengan isu bohong itu.

“Kami koordinasi dengan seluruh Kapolres di Sulselbar, namun tidak ada laporan atau pengaduan terkait penculikan,’’ tegasnya.

“Yang ada, hanya penganiayaan terhadap orang yang diduga melakukan penculikan di wilayah Gowa. Akibatnya, seorang meninggal dan satu lagi kritis. Korban kritis kini masih dirawat intensif di RS Bha-yangkara,’’ tambah Kapolda.

Lebih jauh mantan Kapolres Barru itu, menegaskan, isu penculikan itu sengaja disebar oknum yang bertendensi ingin menciptakan keresahan publik.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban yang tidak berdosa, Kapolda mengaku, telah membentuk tim untuk membongkar sindikat penyebar Short Message Service (SMS) yang meresahkan itu.

Menghadapi masalah tersebut, Kapolda sangat berharap, agar masyarakat luas lebih arif dan bijaksana menghadapi isu tersebut. “Serahkan dan percayakanlah pada aparat kepolisian untuk mengusutnya.

Yakinlah, Polri tak akan membiarkan suasana yang meresahkan warga terus berkepanjangan,” pesannya bernada serius.

Sebelumnya, Rabu (2/2) lalu, Agus Riyanto (22), warga Bulukumba asal Klaten, meninggal dunia di Gowa setelah dikeroyok.

Pria itu diduga bagian dari komplotan penculik anak. Korban lainnya, Andi Muliyadi (25) masih terbaring di RS Bhayangkara. Namun, tidak ada bukti terkait dengan dugaan tersebut.

Menanggapi isu tersebut, Plt Kabid Humas Polda Sulselbar, AKBP Muhammad Siswa, menegaskan, isu tersebut tidak benar adanya.

“Itu adalah informasi yang menyesatkan yang sengaja disebar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” terangnya.

“Sebelumnya isu yang beredar lewat SMS dan selebaran gelap tersebut mengatasnamakan Polres Palu bahwa akan ada penculikan anak-anak dan orang dewasa untuk diambil organnya, pihak Polda Sulselbar sudah berkordinasi dengan Polda Sulawesi Tengah dan mereka tidak membenarkan isu tersebut,” tambah AKBP M Siswa.

Bahkan saat ini, Polda Sulselbar telah menurunkan jajarannya termasuk para Binmas untuk memberikan informasi secara langsung agar tidak terjadi keresahan yang berkelanjutan di tengah-tengah masyarakat.

Di tempat yang sama Kapolresta Gowa, AKBP Totok Lisdianto menjelaskan, korban yang tewas diamuk massa di Parangloe, Rabu (2/2) lalu, bukanlah anggota komplotan penculikan.

“Korban tersebut bernama Agus (28) warga Klaten yang berprofesi sebagai penjual buku di Bulukumba, sedangkan temannya bernama Andi Mulyadi (25) warga Bulukumba. Saat itu mereka berdua hanya sekadar mengantar Melissa alias Mantasiah (25) warga Bungaya Makassar dan Sisca Indira alias Rampe yang bermaksud ke rumah neneknya di daerah Sapaya Gowa,” jelas AKBP Totok Lisdianto kepada wartawan.

Saksi kunci kasus itu adalah Melisa dan Siska. Sementara untuk kepentingan penyelidikan keduanya masih diperiksa di Mapolresta Gowa.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular