Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Rabu, 2 Februari 2011

Keluarga Bersyukur Ditanggung Pemerintah





JAKARTA:--- Keputusan pemerintah untuk menanggung proses pengembalian warga negara Indonesia (WNI) ke Kairo, Mesir disambut penuh syukur para keluarga. Sebelumnya, mereka sempat khawatir akan kemungkinan sanak keluarga mereka tidak dapat kembali belajar ataupun bekerja di Mesir.

"Syukur alhamdulillah kalau sampai ini ditanggung pemerintah. Inilah harapan kami karena kami sempat khawatir anak kami sulit kembali ke Mesir," ucap Darmanto, Rabu (2/2/2011), saat menunggu anaknya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Anak Darmanto, Rani (24), memang tengah menggapai gelar sarjananya di jurusan Tafsir Quran Universitas Al-Azhar, Mesir. Rani yang tinggal di Mesir bersama suaminya, Apep (32), bercita-cita bisa membagikan ilmunya di tanah air. "Kalau sampai tidak ditanggung pemerintah sangat aneh karena mereka keluar cari ilmu untuk kembali ke Jakarta dan dibagikan, ini untuk negara juga," ungkap Darmanto.

Kekhawatiran serupa juga diakui Alysa, bibi dari Liklik yang merupakan mahasiswi S2 jurusan Pendidikan Ilmu Agama Universitas Al-Azhar. "Cita-cita dia untuk jadi guru di sini. Saya berharap dia bisa meneruskan sekolahnya disana," ucap Alysa.

Lain lagi, Olis, ayahanda dari Sofyan (29). Olis mengaku bangga akan kiprah Sofyan di Mesir. Pasalnya, anak lelakinya tersebut tidak pernah sekalipun meminta uang untuk hidup di Mesir. Justru, Sofyan yang merupakan mahasiswa S2 jurusan Dakwah Universitas Al-Azhar inilah yang selalu rutin mengirimkan uang kepada keluarganya di Bandung.

"Saya sedih dia itu giat sekali anaknya, tidak pernah minta ke kami. Malah dia yang selalu kasih uang," ungkap kakek 62 tahun ini. Untuk pergi ke Mesir pun, Sofyan sama sekali tidak menyusahkan keluarga. Usai menamatkan pendidikan di pesantren di Tarogong dengan nilai memuaskan, Sofyan mendapatkan beasiswa studi ke Universitas Al-Azhar.

"Selama di Mesir dia jual tahu, untuk penghasilannya. Dia bilang ke saya, kalau mau balik ke Jakarta akan bangun pesantren," ungkap Olis yang sudah hilang kontak dengan anaknya sekitar 10 hari ini.

Saat mengetahui kedatangan para WNI dari Kairo, Olis pun bersyukur. Kini hanya satu lagi pintanya. "Saya hanya ingin anak saya terus belajar dan mendapatkan gelar di Mesir, sayang sekali dia kan beasiswa. Semoga pemerintah bisa melanjutkan studinya lagi di sana," pungkas Olis.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular