Warga berebut kue walima dalam peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW di depan Masjid Raya Baiturrahman, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Selasa (15/2). Acara berubah menjadi ricuh karena warga tidak sabar berebut kue yang seharusnya dibawa ke dalam masjid untuk dibacakan doa itu.
GORONTALO:--- Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa (15/2/2011) berlangsung ricuh. Masyarakat berebut kue walima, istilah di kalangan masyarakat Gorontalo berarti kue tradisional untuk peringatan maulid, hingga terjadi baku lempar kue.
Peringatan maulid di Kota Gorontalo diawali pawai walima yang diarak dengan mobil, bentor (becak motor, moda transportasi umum di Gorontalo), dan bendi (gerobak dengan dua roda yang ditarik seekor kuda). Pawai keliling kota tersebut dilaksanakan sejak pukul 07.00 WITA dan disaksikan jajaran pejabat Kota Gorontalo.
Seharusnya, seusai pawai dilaksanakan, seluruh walima dikumpulkan di Masjid Raya Baiturrahman untuk dibacakan doa oleh ulama masjid. Namun, ribuan warga yang sudah menyesaki halaman depan masjid, tidak sabar menunggu. Mereka saling berebut untuk mendapatkan kue walima. Petugas keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan kepolisian saling dorong dengan warga.
Bahkan, pemilik walima yang diangkut dengan mobil, kewalahan mencegah warga yang berebut kue. Akhirnya, terjadi baku lempar kue antara warga dengan beberapa pemilik walima yang ada di mobil. Petugas keamanan pun tak kuasa mencegah aksi tersebut karena jumlah warga mencapai ribuan.
"Citra peringatam maulid sudah ternodai oleh aksi ini. Seharusnya, warga tidak perlu berebut kue dan menunggu dengan sabar sampai pembacaan doa selesai," kata Rita Yusuf (45), salah satu warga yang ikut merayakan peringatan maulid di Masjid Raya Baiturrahman.