Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 7 Ogos 2011

Malaysia Masih Perlu TKI




BALIKPAPAN- Pemerintah Malaysia menjamin keberadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) di negeri tersebut tetap dipertahankan. Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Dato Sri Mustapa Bin Mohamed mengatakan, pihaknya sementara mendata jumlah tenaga kerja di sana dan disesuaikan dengan keperluan.

"TKI ini ada dua, yakni datang secara biasa atau legal, dan tidak melalui prosedur biasa atau ilegal," kata Mustapa, sapaannya, di Gedung Balikpapan.

Tenaga kerja legal dari seluruh dunia kurang-lebih berjumlah 1,8 juta orang. "Nah, untuk yang ilegal kami sendiri pun belum tahu jumlahnya karena mereka datang sembunyi-sembunyi," sambung dia.

Karena itu, yang dilakukan pemerintah Malaysia adalah melakukan legalisasi tenaga kerja. Mustapa mengakui negerinya yang terus membangun masih memerlukan kehadiran TKI, termasuk tenaga kerja dari seluruh dunia. "Untuk (dipekerjakan) di kebun-kebun, rumah-rumah, maupun syarikat (perusahaan). Sekarang diusahakan mengetahui berapa bilangan sebenarnya. Itu sudah berlaku 2-3 bulan ini," beber Mustopa.

Malaysia sendiri mengakui tak berdaya mencegah penyelundupan tenaga kerja ke negerinya, khususnya dari Indonesia. Garis perbatasan yang begitu luas memungkinkan TKI ilegal masuk kapan saja.

"Pemerintah Malaysia dan Indonesia saya kira punya komitmen mencegah ini. Tapi, sempadan (perbatasan) itu luas. Laut, darat, semuanya bisa dibolosi (ditembus). Mustahil untuk memastikan tidak ada pembolosan," tegasnya.

Sebelumnya diwartakan, pertengahan Agustus ini, wilayah Kaltim khususnya Kabupaten Nunukan, bakal dipenuhi 300 ribu lebih TKI dan WNI yang dipulangkan dari Malaysia. Mereka adalah para TKI ilegal atau biasa disebut pendatang asing tanpa izin (PATI).

Pemulangan dilakukan pemerintah Sabah berdasarkan program Pendaftaran, Pengampunan, Pemantauan, Penguatkuasaan (Enforcement), dan pengusiran (Deportasi) atau yang disebut 5P. Mereka wajib kembali ke Indonesia selambat-lambatnya dalam tempo dua bulan sejak 1 Agustus 2011.

"Itulah kenapa kami membuka peluang pendaftaran TKI. Selain tujuannya legalize, juga untuk menyesuaikan keperluan. Sekiranya bilangan itu sama dengan keperluan, mereka (TKI) tentu akan terus dilegalkan," kata Mustopa.

Mustopa sendiri bertandang ke Kaltim bersama rombongan dari Malaysia, khususnya dari Sabah. Mereka mengemban misi menjalin kemitraan bisnis yang lebih erat dengan Indonesia, terutama pengusaha dari Kaltim. Ini boleh dibilang rombongan terbesar dari Malaysia yang pernah berkunjung ke Bumi Etam.

Mustopa di antaranya datang bersama Senior Director ASEAN Economic Cooperation P Ravidran, Menteri Pembangunan Perindustrian Sabah Datuk Raymond Tan Shu Kiah, Vice President Malaysian Property Inc Hizzan Hamid, dan CEO Sedia (Sabah Economic Development and Investment Authority) Datuk Dr Mohd Yaakub Hj Johari.

Sebelum menghadiri jamuan buka puasa bersama Gubernur Awang Faroek Ishak dan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, kemarin sore, Mustopa mampir ke Gedung Biru. Rombongan diterima langsung pembina KPG Zainal Muttaqin, CEO KPG Ivan Firdaus, Pemimpin Redaksi Kaltim Post Bambang Janu Isnoto, jajaran manajemen KPG, dan para wartawan. Setelah itu, pria asal Kelantan ini tampil dalam talkshow interaktif di stasiun Balikpapan TV (BTV) bertajuk G-To Show (Government To Show) yang dipandu host Sugito.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular