JAKARTA - Camilah, pembantu Neneng Sri Wahyuni, membenarkan bahwa dua warga Malaysia, R. Azmi bin Muhammad Yusof dan Muhammad Hasan bin Kushi, mengawal majikannnya pulang ke Tanah Air.
Namun, kata Camilah, mereka berpisah dengan dua warga Malaysia itu di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. "Di bandara terpisah," ujar Camilah sambil menundukkan wajahnya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Kamis (21/6/2012).
Camilah hadir di KPK untuk menjenguk majikannya yang meringkuk di Rumah Tahanan Komisi Antikorupsi itu.
Camila ditangkap bersama Neneng sebelum akhirnya dilepaskan. Dia membenarkan sempat diperiksa penyidik, pada 13 Juni lalu. "Diperiksa masalah kepulangan Bu Neneng," imbuhnya sambil bergegas masuk ke mobil keluarga Neneng berjenis Toyota Avanza warna hitam berplat nomor B 1447 KFJ.
Neneng pulang ke Indonesia, melalui Batam, Kepulauan Riau, pada Selasa, 12 Juli 2012. Informasi yang dihimpun, Neneng masuk ke Batam menggunakan kapal yang biasa dipakai tenaga kerja Indonesia ilegal.
Di Batam, Neneng, pembantunya, dan dua warga Malaysia sempat bermalam di Hotel Batam Center. Sehari kemudian, mereka bertolak ke Jakarta dengan menumpang pesawat Citilink. "Mereka sama-sama check out menuju Bandara Hang Nadim," ungkap petugas KPK yang enggan disebut namanya.
