Massa pendukung Presiden Hosni Mubarak dan massa penentangnya berhadap-hadapan di Lapangan Tahrir, Kairo, Rabu (2/2/2011).
BANDA ACEH:--- Puluhan mahasiswa asal Aceh dilaporkan terperangkap dalam rumah-rumah kost di Kairo, Mesir. Mereka tidak bisa keluar dari rumahnya karena kondisi keamanan di Kairo yang semakin memanas dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini paling tidak dialami oleh 48 mahasiswa asal Aceh yang tinggal di sebuah flat di kawasan Matariah, Kairo. Kawasan ini hanya terpaut beberapa kilometer dari pusat berkumpulnya massa demonstran anti- Mubarak di Tahrir Square.
"Saat ini anak kami bersama 47 kawannya masih terperangkap di sebuah flat yang satu lantainya disewa bersama oleh para mahasiswa asal Aceh. Tadi dia bilang kondisi mereka baik-baik saja. Tapi, kami selaku orang tua tetap cemas dan berharap semoga situasi ini cepat membaik," ungkap Munasco, ayah dari Muhyiddin Wincolis Natuah, satu dari 48 mahasiswa asal Aceh yang dilaporkan terperangkap di dalam rumahnya di Matariah, Kairo.
Saat ditemui di rumahnya di Banda Aceh, Kamis (3/2/2011), Munasco yang ditemani istrinya Eulisa Fajrina, terlihat gundah. Selain terus mendoakan keselamatan anaknya, suami istri ini juga berharap pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah Nanggroe Aceh Darussalam bisa mencari solusi untuk mengevakuasi para mahasiswa itu dari tempat tinggalnya.
"Kita berharap pemerintah Aceh melobi pemerintah pusat sehingga bisa mengevakuasi mereka secepatnya. Selain itu, juga harus ada jaminan mereka bisa tetap melanjutkan kuliah saat kembali ke Mesir setelah kondisi di sana membaik," ujar Munasco yang juga dosen di Universitas Syiah Kuala ini.
Muhyiddin Wincolis Natuah, saat ini tercatat sebagai mahasiswa semester akhir (tingkat IV) program S-1 di Universitas Al-Azhar, jurusan Bahasa Arab. Alumni MAN Model Banda Aceh tahun 2005 ini, sudah menyelesaikan ujian akhir tahap pertama, dan saat ini sedang menunggu jadwal ujian tahap kedua.