MEDAN:-- Warga Negara Indonesia (WNI) asal Medan kecewa dengan pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang dinilai tak memiliki tanggung jawab terhadap nasib para mahasiswa yang berada di Mesir.
Tauhid Rambe, salah seorang mahasiswa tingkat akhir di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir, yang baru saja tiba di Bandara Polonia Medan mengaku iri dengan teman-teman asal daerah lain, yang disambut dengan baik oleh pemerintah daerahnya ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari Mesir.
"Tak ada penyambutan dari Pemprovsu dan pendataan, sedangkan dari daerah lain, begitu tiba di Jakarta, mereka langsung disambut dan didata untuk selanjutnya dipulangkan ke daerahnya masing-masing," katanya.
Bahkan selama berada di Asraman Haji Pondok Gede, tidak ada satupun wakil dari pemerintah daerah yang mendatangi mereka, meskipun itu hanya sekedar bertanya kabar.
Untuk tiba di Medan pun, mereka dibiayai oleh pemerintah pusat. Ini juga yang menjadi kekuatiran mereka, tidak bisa kembali ke Mesir untuk melanjutkan kuliahnya.
"Kami takut janji pemulangan kami ke Mesir nanti hanya isapan jempol saja. Pak SBY mengatakan, setelah kami sampai ke daerah masing-masing, pemulangan ke Mesir nanti itu tanggung jawabnya Pemerintah daerah. Kalau begini, siapa yang harus kami tanya," tegas Tauhid.
Mahasiswa Asal Sumatera Utara yang tiba di Medan, Jumat (4/2) terdapat tiga orang. Ketiga orang mahasiswa itu bernama Hafiza Siregar, Tauhid Rambe, dan Rosida Silalahi.
