SumarLAMPUNG - Sekujur tubuh Sumar (34) melepuh, beberapa bagian kulitnya mengelupas dan terlihat putih, serta memerah berair di bagian dadanya. Tak jarang dia mengeluh sakit dengan kondisinya tersebut.
"Perih mas," ungkapnya, ketika ditemui wartawan, Minggu (7/8/2011) siang. Dia hanya bisa terbaring di blangkar (tempat tidur dorong) lorong ruang Kutilang Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM).
Pasalnya, ruangan pasien tersebut penuh. Blangkar, tempat Sumar berbaring dialasi lembaran daun pisang menopang punggungnya yang terdapat lepuhan-lepuhan kulit. Sambil menahan sakit, Sumar masih bisa bercerita terkait apa yang menimpanya itu.
Ternyata, pria beranak dua ini tersiram kuah tekwan dagangannya, Sabtu (6/8/2011) pukul 22.00 WIB. Seperti hari-hari biasa, Sumar membawa gerobak tekwannya berdagang keliling, Sabtu sore.
Dagangannya pun habis terjual sampai malam, setelah mendorong gerobak sejauh kurang lebih dua kilometer dari rumah. Saat itu, ia bersama Rahman mengendarai sepedah motor menuju kediamannya.
Posisinya, Rahman mengemudikan motor sedangkan Sumar dibonceng sembari menarik gerobak tekwannya. Ketika itu, mereka melintas di jalan jelek yang mengakibatkan laju motor dan gerobak Sumar tidak stabil.
Motor itu terjatuh, Sumar dan Rahman tertimpa motor. Apesnya, gerobak Sumar itu langsung melintang dan ambruk. Tidak hanya itu, dandang (panci besar) berisi kuah tekwan itu tumpah menyiram tubuh Sumar.
Meksi dagangan habis, dandang berisi kuah tekwan itu masih berada di atas tungku dengan arang yang membara. Akibatnya, sekujur tubuh pria yang sejak enam tahun berjualan tekwan tersebut tersiram dengan kuah panas. Atas kejadian itu, dia dilarikan ke RSUDAM, setelah dibawa ke bidan setempat.
