Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Khamis, 31 Mac 2011

Mogok Mengajar dan Belajar, Guru dan Siswa SMKN 3 Menangis


FOTO: Siswa dan guru SMKN 3 menangis bersama, Kamis (31/3). Mereka menuntut Kepala SMKN 3 Kartini Batubara dicopot dari jabatannya.




SIANTAR-Sejumlah guru dan siswa SMK Negeri Pematangsiantar mogok mengajar dan belajar, Kamis (31/3). Mereka berkumpul di halaman sekolah, di Jalan Medan, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. Aksi yang menuntut Kepala SMKN 3 Kartini Batubara dicopor dari jabatannya, diwarnai isak tangis guru dan siswa.

Isak tangis meledak ketika seorang guru agama, Lalili Hanum menyampaikan kekesalannya atas tindakan atasannya, Kartini. Sambil menangis, Lalili membeberkan berbagai kutipan yang sangat memberatkan orangtua siswa, salah satunya dana insidental.

“Ya Tuhan, berikan kami kekuatan,” mohonnya.
Tangisan Lalili mengundang guru lainnya dan siswa ikut menangis. Sembari menangis, siswa mendesak Kartini mundur dari jabatannya.

“Copot Kartini! Keluar dari ruanganmu!” teriak para siswa, dengan tetap menangis.
Sekira satu jam lebih kemudian, Kartini mendatangi siswa. Kedatangan Kartini tersebut diketahui atas saran Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Pematangsiantar Mansur Sinaga serta Kabag Humas dan Protokoler Pemko, Daniel Siregar. Didampingi kedua pejabat tersebut, Kartini meminta siswa menyampaikan keluhannya selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah yang dipimpinnya.
“Ayo Nak, sampaikan pada Ibu,” bujuk Kartini.

Siswa pun menampaikan unek-uneknya.
“Bu, kenapa kita tidak mendapat bantuan pemerintah pusat? Kenapa sekolah lain bisa?” tanya seorang siswa.

“Bu, kenapa kami dibebani uang Uji Kompetensi?” tanya siswa lain, dan menyebut orangtuanya menganggap kutipan tersebut cukup memberatkan.

Lantas dijawab Kartini, uang insidental merupakan kebijakan komite sekolah. Sehingga komite sekolah yang berwenang menjawabnya.

“Nanti kita tanya sama komite,” katanya.
Sedangkan terkait sarana dan prasarana sekolah, Kartini berjanji akan membenahinya sedikit demi sedikit, terlebih dengan adanya program SMKN 3 menuju Sekolah Berstandar Internasional (SBI).

Purnama, seorang siswa mengaku mengikuti aksi karena muak dan gerah dengan sikap Kartini. Kata dia, siswa terlalu diberatkan dengan sejumlah kutipan. Bahkan, untuk bahan praktik, siswa harus membawa sendiri.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular