MANGSA letusan Gunung Merapi tersandar kaku diseliputi abu panas letusan ketika anggota penyelamat mencari mangsa lain di perkampungan Argomulyo, Yogyakarta, Indonesia, yang dilanda awan gas panas hari ini. Letusan terbaru Gunung Merapi malam tadi menyebabkan penduduk di kawasan "zon bahaya" dipindahkan.Liputan6.com, Yogyakarta: Korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi hingga Jumat (5/11) pukul 13.20 WIB di instalasi Forensik Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta bertambah dua orang. "Korban meninggal bertambah dua orang, sehingga menjadi 58 orang," kata anggota Tim Dokter Disaster Victim Identification (DVI) Kompol Agung Hadi Wijanarko di Yogyakarta. Sementara jumlah korban luka bakar berat sebanyak 66 orang.
Agung mengatakan, korban meninggal dan luka bakar berat adalah warga Kecamatan Cangkringan yang letaknya 15 kilometer dari Merapi. Mereka menjadi korban karena saat terjadi letusan pukul 00.40 WIB, masih tertidur nyenyak.
Untuk membantu identifikasi korban, pihak rumah sakit meminta keluarga di Cangkringan dengan memberikan data-data sekunder. "Karena jika tanpa ada data-data sekunder tim forensik akan kesulitan mengetahui identitas korban," ujar Agung.
Ia menambahkan, kemungkinan jumlah korban akan bertambah mengingat ada sebagian lokasi yang belum dapat dijangkau tim SAR, TNI, Polri, serta relawan akibat lahar yang masih panas. "Saya yakin korban akan terus bertambah," ucap Agung.
Sementara itu, anggota Kedokteran Kepolisian Polda Yogyakarta Syahrizal mengatakan, evakuasi membutuhkan alat berat dan juga air dalam jumlah yang banyak. "Untuk bisa masuk ke wilayah tersebut dan melakukan evakuasi korban," kata Syahrizal.
