Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Selasa, 1 Mac 2011

KECUH: Suami Istri Rebutan Mayat


FOTO: Jenazah Sari Anggina yang diperebutkan bapak dan ibunya terbaring kaku ditangisi sang ibu


SIDIMPUAN:- Kematian Sari Anggina br Napitupulu (2,5 tahun) kembali mempertemukan ayah dan ibunya yang sudah cerai sejak dia berumur 3 bulan di kandungan. Ironisnya, pertemuan itu malah berujung bentrok karena memperebutkan mayatnya.

Sari, meninggal setelah hanyut di Sungai Batang Ayumi. Kala itu, warga Lk. I, Kel. Wek II, Kec. Padangsidimpuan (Psp) Utara, Kota Psp itu, bersama ibunya, Linda br br Siregar (35), mau pulang ke rumah orangtua Linda di Jl. Serma Lion, depan Koramil Kota, Kel. Kantin, Kec. Psp Utara. Keduanya baru mengunjungi saudara mereka yang tinggal di pinggiran parit aliran Sungai Sangkumpal Bonang yang bermuara di Sungai Batang Ayumi.

Linda menggendong Sari di sebelah kiri ketika hendak keluar dari rumah. Nahas, karena licin, Linda tergelincir. Keduanya jatuh ke parit. Sari terlepas dari gendongannya. Sari terseret arus karena Minggu (27/2) malam itu, hujan cukup deras. Spontan Linda berteriak minta tolong. Beruntung teriakannya didengar warga. Linda diselamatkan warga yang berenang sejauh 200 meter dari lokasi jatuhnya.

Sedangkan Sari, karena masih kecil dan air sungai juga deras karena hujan, tidak ditemukan. Selanjutnya setelah menyelamatkan Linda, warga Siborang bersama dengan Polres Psp melakukan pencarian malam itu juga dengan menyusuri Sungai Batang Ayumi.

Karena cuaca hujan dan malam semakin larut, pencarian dihentikan. Kemarin (28/2) pagi, pencarian dilanjutkan. Hasman Napitupulu (37), ayah Sari, juga ikut. Warga dari Salambue dan Sihitang yang melakukan pencarian akhirnya menemukan jasad Sari sekitar 10 meter di bawah jembatan Sihitang dalam keadaan sudah meninggal dunia.

“Mayatnya ditemukan dibawah jembatan Sihitang,” kata Boru Piliang.

Selanjutnya jasad Sari dibawa kerumah ayahnya di Desa Salambue untuk keperluan pemakaman. Inilah awal keributan itu. Keluarga Linda tak terima Sari dimakamkan di sekitar tempat tinggal Hasman. Bahkan sempat terjadi aksi saling dorong antar keluarga yang jumlahnya puluhan orang, di ruang jasad Sari disemayamkan.

Linda yang juga datang meski dipapah kerabatnya, sempat berteriak di depan rumah Hasman. “Paulak Anakki (kembalikan anakku itu-red)..” teriak Linda. Dia dan keluarganya lalu mencoba mengambil mayat Sari. Namun, keluarga Hasman menahannya, hingga terjadilah aksi saling dorong itu.

Linda, sambil teriak histeris berkata, “Adaboru sajo do por roamu. Mulai do umur 3 bulan dikandungan, na haccit ma ulala pambaen mu (Perempuan sajanya yang suka kau. Mulainya umur 3 bulan di kandungan si Sari, yang sakitlah kurasa perlakuanmu),” katanya histeris.

Beruntung pertikaian itu cepat dilerai Kapolres Psp, AKBP Andi S Taufik.

Setelah dilerai, akhirnya dilakukan musyawarah antara kedua belah pihak yang dimediasi Kapolres dan tokoh masyarakat Salambue dan disepakati, mayat Sari dimakamkan di sekitar rumah Linda. Menjaga keributan lanjutan, mayat dibawa menggunakan ambulance dan langsung dikawal Kapolres Psp.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular