Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Isnin, 28 Mac 2011

Macet, Warga Panen Ikan di jalan

FOTO: Beberapa warga saling berebut ikan yang terbawa luapan air tambak di jalur Gresik-Lamongan, Minggu (27/3). banjir ini mengakibatkan kemacetan hingga beberapa Kilo Meter akbat banyaknya kendaraan yang mogok maupun banyaknya warga yang berebut ikan



GRESIK: Luapan Kali Lamong semakin parah. Saat ini menerjang Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya. Luapan Kali Lamong melumpuhkan pula jalur pantura Gresik-Lamongan selama berjam-jam, Minggu (27/3).

Akibat luapan air yang juga memenuhi puluhan hektare tambak itu, panen ikan dipastikan gagal. Banyak ikan berkeliaran di sekitar jalur Gresik-Lamongan yang macet, yang jadi rebutan para warga setempat sampai Minggu sore.

Secara keseluruhan, luapan Kali Lamong menggenangi enam kecamatan di Gresik, yakni Balongpanggang, Benjeng, Menganti, Cerme, Kedamean, dan Duduksampeyan. Distribusi bantuan terhambat karena semua jalur lumpuh tergenang air.

Sementara jumlah perahu karet terbatas. Sejumlah warga mulai mengungsi, terutama yang ada di wilayah Cerme. Warga Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean, juga mengungsikan ternak mereka.

Untuk mengatasi kemacetan di Desa Watangrejo, Kecamatan Duduksampeyan, personel Satlantas Polres Gresik mengalihkan jalur Gresik–Lamongan ke arah jalur Pantura (atau Jalan Daendels) melalui Manyar, Bungah, Sidayu, Panceng, dan kemudian keluar Paciran (Lamongan).

“Begitu juga sebaliknya. Yang dari arah Lamongan, jalur dialihkan dari Paciran, Sidayu, Bungah, lantas Manyar,” ujar Kasatlantas Polres Gresik AKP Satria Permana di sela-sela mengatur arus lalu lintas di Jl Raya Duduksampeyan, Gresik, Minggu (27/3).

Satria menambahkan kondisi Jalan Duduksampeyan yang dipenuhi kendaraan berjalan merayap sudah berlangsung mulai Minggu (27/3) pukul 04.00 WIB. “Sudah sejak pagi anggota siaga, mengalihkan arus lalu lintas,” imbuhnya.

“Kalau tanggul tidak jebol, tidak mungkin air meluber sebanyak ini sehingga puluhan hektare tambak terancam gagal penen,” jelas Supri (55), warga Pandu, Duduksampeyan.

Genangan air di jalan yang diperkirakan setinggi lebih 30 sentimeter membuat kendaraan berjalan merayap. “Kemacetan sekitar 7 kilometer lebih karena kendaraan padat merayap,” ujar Fatayasin (40), warga Cerme.

Dengan bermacam-macam alat, seperti seser, jala dan pijer, warga di area banjir berusaha mengambil sebanyak-banyaknya ikan liar yang keluar dari tambak. Bahkan, bermodal pentungan dari kayu jati saja, warga sudah bisa menangkap ikan yang mondar-mandir seperti kebingungan.

Muhajir (32) asal Kabupaten Lamongan, misalnya, sempat menghentikan perjalanannya menuju ke Kota Gresik untuk menangkap ikan.

“Lihat sendiri mas, ikan begitu banyak melintas di jalan,” jelasnya.

Sambil memegangi pentungan, saat melihat ikan ia langsung menyergapnya. Hanya dalam waktu 15 menit, ia bisa memperoleh 10 ekor bandeng sebesar telapak tangan anak-anak.

Di beberapa desa yang terendam banjir, Koordinator Tagana (Tanggap Siaga Bencana) Kabupaten Gresik, Abdul Mukit mengatakan, masyarakat dibuatkan dapur umum, karena banjir (khususnya di Cerme dan sekitarnya) masih tinggi sehingga tak memungkinkan warga berkegiatan di rumah-rumah mereka.

“Untuk pendistribusian makanan, sudah disiapkan perahu karet bantuan dari Pemda Gresik dan Dinas Sosial Provinsi Jatim,” ujarnya.

“Kendalanya adalah gas elpiji untuk memasak yang sulit didapatkan,” tambahnya.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular