Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Selasa, 27 Disember 2011

Konflik Lahan di Pulau Padang, DPR Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi

Warga jahit mulut di DPR





PEKANBARU - Anggota DPR RI asal Riau turun ke Kabupaten Meranti, Riau untuk meninjau konflik lahan. Wakil rakyat ini berpesan masyarakat jangan terprovokasi adanya penolakan Hutan Tanaman Industri (HTI), PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

"Masyarakat jangan mau diprovokasi pihak-pihak tertentu yang mau mengadu domba hanya persoalan kehadiaran PT RAPP di Kecamatan Pulau Padang Kabupaten Meranti. Sumber alam yang luar biasa, namun selama ini sumber daya manusia dan tingkat kehidupan ekonominya harus diakui memang masih rendah. Sehingga kondisi ini sangat mudah untuk dihasut dan diprovokasi oleh pihak-pihak tertentu," kata Ketua Forum Komunikasi Anggota DPR RI asal Riau Wan Abu Bakar, Senin (26/12/2011) usai menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Meranti.

Saat menyerap aspirasi, masyarakat Pulau Padang menyampaikan uneg-unegnya. Bahwa mereka selama ini didatangi kelompok tertentu yang membawa rekaman video tentang konflik lahan. Dimana video yang dipertontonkan ke masyarakat itu merupakan bentuk kekejaman yang diklaim dilakukan perusahaan dan aparat.

Bentuk video kekerasan disertai pembakaran rumah dan pembunuhan ini, sengaja dipertontonkan sekelompok orang untuk membuat warga cemas. Bentuk provokasi inilah diharapkan sekelompok orang tertentu itu untuk menolak kehadiran PT RAPP yang akan membuka HTI di Pulau Padang.

Mendengarkan penyampaian masyarakat ini, membuat anggota dua anggota DPR RI asal Riau, Wan Abu Bakar dan Nuriah, Sutan Soekarnotomo anggota Komisi VII tercengang. Kondisi ini dimanfaatkan sebagian kecil menolak HTI PT RAPP dan meminta Menhut untuk mencabutnya.

“Masyarakat jangan mau terpecah belah dengan adanya provokatif," kata Wan mantan Gubernur Riau itu.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular