BOJONEGORO, KOMPAS.com — Eksekusi tanah dan rumah di Desa Kepohbaru, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, diwarnai aksi penghadangan puluhan warga setempat. Tiga di antaranya wanita berusia 40-50 tahun dan berada dalam kondisi telanjang.
"Eksekusi yang dilakukan pengadilan negeri tetap berjalan, hanya ditunda jadi 5 Januari," ucap Kabag Ops Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro Komisaris Agus Hariadi Wahono seusai eksekusi, Rabu (29/12/2010).
Putusan kasasi terhadap eksekusi tanah seluas 4.020 meter persegi yang di atasnya terdapat tiga bangunan rumah tersebut dimenangkan oleh Zarkasi (83), warga setempat, atas Sunoto (50) selaku tergugat.
Pelaksanaan eksekusi dengan Panitera Pengadilan Negeri Bojonegoro, Eko JS, langsung mendapatkan pengamanan seratus lebih petugas polres yang langsung dipimpin Kapolres Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Widodo.
Ketika petugas datang untuk melakukan eksekusi dan membacakan putusan kasasi, puluhan warga menghadang petugas.
Di tengah penghadangan tersebut, tiga wanita yang semula mengenakan pakaian daster mendadak menaikkan bajunya sehingga terlihat telanjang tanpa celana dalam dan BH.
Agenda eksekusi menjadi tersendat karena tiga wanita tersebut tetap nekat telanjang di tengah-tengah pelaksanaan eksekusi.
Diperkirakan, ketiganya bertelanjang selama sekitar satu jam sebelum akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa eksekusi merobohkan rumah ditunda.
Menurut Agus, rencana eksekusi merobohkan rumah terpaksa ditunda menjadi tanggal 5 Januari 2011.
"Dari hasil kesepakatan dengan tergugat, mereka berjanji merobohkan sendiri tiga rumah di atas tanah itu. Jadi, eksekusi tadi tetap dilaksanakan," katanya.
