Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Khamis, 29 September 2011

Setahun,63 Siswi Mojokerto Hamil di Luar Nikah



MOJOKERTO - Kasus pelajar hamil di luar nikah semakin marak terjadi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dalam setahun terakhir ada 63 siswi tingkat SD, SMP, dan SMA yang hamil di luar nikah. Ironisnya, rata-rata dari mereka harus dikeluarkan dari sekolah.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Mojokerto Yudha Hadi SESB mengatakan, dari catatan 63 pelajar yang hamil di luar nikah itu didominasi siswi tingkat SMA yang mencapai 45 orang. Disusul siswi SMP sebanyak 12 orang dan siswi SD sebanyak 6 orang.

Ditegaskan, dari 60 kasus ini masih banyak kasus lainnya yang tak dilaporkan ke pihaknya. Dan selama ini, kata dia, pihak sekolah tak pernah melaporkan kasus tersebut dengan alasan aib sekolah.

Data tersebut berasal dari hasil investigasi dan terjun langsung ke lapangan. "Ini yang terpantau. Dan tentu saja ada banyak kasus sama yang tak terpantau," terang Yudha.

Banyaknya kasus pelajar hamil di luar nikah ini menjadikan keprihatinan pihaknya. Hal ini karena rata-rata dari mereka harus menanggung sanksi berat dari pihak sekolah, yakni di keluarkan dari sekolah yang bersangkutan.

Dalam minggu kemarin saja, tambah Yudha, ada tiga kasus yang dilaporkan ke pihaknya. Satu dari tiga kasus itu, kata Yudha, orangtua korban sempat melapor kepada pihaknya. Laporan itu terkait upaya sekolah untuk mengeluarkan korban dari sekolahnya. Kasus seperti ini, rata-rata terjadi pada korban.

"Selalu saja pihak sekolah mengeluarkan siswanya yang diketahui hamil. Satu korban siswi SMK terakhir, sudah hamil 6 bulan dan mengalami keguguran tapi tetap saja dikeluarkan dari sekolah," tambahnya.

Untuk menanggulangi meningkatnya kasus pelajar hamil di luar nikah, Yudha mengaku telah mengoptimalkan fungsi Pusat Informasi Kesehatan Kesehatan Remaja (PIK-RR). Tak hanya itu, pihaknya juga telah membentuk PIK di lima kampus. "Ini sedang kita proses untuk membentuk PIK di tingkat SMA dan di bawahnya," cetusnya.

Melalui PIK-RR ini, tambah Yudha, para pelajar diberikan sosialisasi mengenai bahaya melahirkan di usia dini. Juga, kesiapan mental bagi mereka untuk menapaki jenjang pernikahan di usia muda.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular