Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Khamis, 25 Mac 2010

Disangka Mati -- Rupanya Berada Di Malaysia

KETEMU LAGI - Nur Samsiyah, 23, dan anaknya, Muhammad Shohibul Akbar,4.



PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Abdul Ajis (64), warga RT 5 RW 6, Dusun Polotan, Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tidak pernah membayangkan Nur Samsiyah (23), putri satu-satunya yang hilang dua tahun enam bulan ternyata masih hidup.

Padahal, pria yang kesehariannya menjadi buruh tani itu sudah menganggap Nur Samsiyah meninggal dunia. Keluarga Abdul Ajis bahkan telah mengadakan selamatan hingga 100 hari untuk arwah Nur Samsiyah. “Saya amat senang dan bahagia,” kata Abdul Ajis dengan mata berkaca-kaca.

Selama dua tahun enam bulan Nur Samsiyah mengaku berada di Malaysia. Ia kembali ke Probolinggo, Rabu (24/3/2010) lalu. Di Negeri Jiran itu, Nur Samsiyah menjadi pembantu rumah tangga di rumah Ben Woh, seorang dokter warga Malaysia keturunan China.

Perempuan dengan satu anak ini pergi setelah ada persoalan dengan Asyari, suaminya. Hanya dengan bekal uang Rp 50.000, ia menuju Surabaya. Sampai di Terminal Bungurasih, dalam situasi kebingungan ia bertemu dengan Arifin. Pria yang baru dikenalnya di mushala itu kemudian mengajaknya ke Medan.

Di sana, Samsiyah ditampung di perusahaan pengerah tenaga kerja. Setelah sebulan di-training di Deli Serdang, ia dikirim ke kota Kuala Pilang, Malaysia. “Sejak di Malaysia, saya tiga kali kirim surat ke sini. Katanya surat saya itu tidak nyampai,” terang Nur Samsiyah.

Ia hanya tersenyum, ketika ditanya apakah berencana ke Malaysia lagi ataukah balik ke Asyari, suaminya yang telah beristri lagi dan sekarang memiliki seorang anak. “Ke Malaysia? Ya enggak tahulah, tergantung situasi. Kalau balik ke suami, ya enggak mungkinlah. Dia kan sudah beristri,” jelasnya sambil memangku Muhammad Shohibul Akbar, anaknya dengan Asyari.

Rohmani (59), ibu Nur Samsiyah, mengatakan, “Hati saya lebih dingin dari es saat ini. Soalnya anak saya yang sudah dianggap meninggal, datang,” ucap Rohmani. Abdul Ajis mengaku sudah bersusah payah mencari tahu putrinya, bahkan minta tolong "orang pintar". Setelah putus asa, Abdul Ajis dan keluarga pun mengadakan tahlil atau selamatan 100 hari karena berasumsi bahwa Nur Samsiyah sudah mati.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular