Liputan6.com, Dumai: Peternakan babi di Kelurahan Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau, membuat warga di sekitarnya resah karena kondisi lingkungan kian tercemar dan beraroma busuk.
Ismail (34), seorang warga di sana mengatakan, dirinya bersama warga lainnya sempat mendatangi gedung DPRD Kota Dumai untuk mengadukan hal tersebut. "Tapi sampai sekarang pengaduan kami belum ditindaklanjuti anggota Dewan," kata Ismail di Dumai, Ahad (28/3).
Selain Ismail, Ija (40), seorang warga lainnya juga mengaku keberadaan kandang babi di wilayahnya membuat dirinya dihantui kekhawatiran karena maraknya virus jenis H5N1 atau yang dikenal dengan flu babi. "Untuk itu kami memohon kepada anggota Dewan agar jangan hanya menerima aspirasi dan keluhan kami, tapi sebaiknya juga harus bertindak sebelum ada korban flu babi," ucap Ija.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Dumai dari Komisi III, SW Simanungkalit mengatakan, DPRD menampung semua keluhan dari masyarakat dan akan mencarikan solusi yang terbaik atas permasalahan yang terjadi di lingkungan pemukiman warga Bukit Batrem. "Kita tetap berupaya polemik yang terjadi antar warga RT 16 dan warga RT 05 selaku peternak babi akan segera teratasi," ujarnya.
Upaya yang tepat untuk menghilangkan bau busuk dari kandang ternak tersebut menurut Simanungkalit hanya dengan pembuatan septic tank dan menyemen lantai kandang ternak. "Untuk dugaan atau kecemasan datangnya virus flu babi dari peternakan itu, saya rasa warga tidak perlu khawatir karena dinas kesehatan sudah menyemprotkan anti virus secara rutin," jelasnya.
