JAKARTA, KOMPAS.com — Penyanyi Maia Estianty secara tegas menolak jika dirinya disebut janda. "Aku enggak mau dibilang janda, tapi perempuan kepala keluarga," ujarnya saat dijumpai di Plaza Senayan, Jumat (26/3/2010).
Menurut dia, sebutan tersebut jauh lebih menunjukkan eksistensinya sebagai perempuan. Mantan istri musisi, pencipta, dan penyanyi Ahmad Dhani ini mengaku kurang setuju dengan anggapan orang yang menyebutkan bahwa wanita adalah sosok yang lemah. Dikatakan Maia, sudah saatnya perempuan bangkit dan melawan hegemoni laki-laki.
Selepas bercerai dengan ayah Al, El, dan Dul itu, Maia justru ingin membuktikan bahwa ia bisa bertahan dan mampu mandiri.
Hal inilah yang ingin ia suarakan kepada para perempuan yang memang bernasib sama dengan dirinya. "Sering sekali aku membantu para perempuan. Banyak teman aku yang ketika mereka harus menjadi kepala keluarga yang aku bantu. Aku memberikan pekerjaan dan juga menyemangati mental mereka," katanya.
"Orang mungkin berpikir aku hanya seorang musisi dan penyanyi, tapi di luar itu aku juga punya perusahaan outsourcing yang kini sudah ada 7.000 karyawan yang tersebar di beberapa perusahaan," ujarnya lagi.
Diakui Maia, menjadi sahabat bagi para perempuan yang senasib memberinya pengalaman lain. Kepada mereka pula, Maia kerap berbagi pengalamannya. Sahabat adalah orang yang dianggapnya dapat mengurangi beban yang dipikulnya meski sekadar dengan berbagi cerita.
"Sahabat tuh seseorang yang terikat saling mendukung. Manusia itu harus punya sahabat, buat aku sahabat itu penting sekali, biasanya sahabat itu teman curhat dan mereka itu penting banget," ucapnya.
Ia pun menganggap sang ibu adalah orang yang tepat untuk dijadikan sahabat dan panutan hidup. "Buat saya ibu saya, karena dia berani mengorbankan apa pun untuk dipersembahkan kepada anak-anaknya hingga mereka sukses seperti sekarang," tuturnya.
