dari kiri ke kanan- Ruspatma, Ramayani dan Liliana saat ditemui di kediamannya di kawasan Mabar, kemarin. Mereka menolak berdamai dengan pelaku.
MEDAN(SI) – Nasib AA, 12,yang dipaksa ayahnya menikah dengan kakekkakek berusia 60 tahun ternyata dialami juga kakaknya, Ramayani, 24. Sang ayah,Wagimin memaksa Ramayani,yang kala itu berusia 15 tahun, menikah dengan seorang pria berusia 55 tahun. Kepiluan hatinya semakin bertambah bila melihat nasib AA yang masa depannya telah tercoreng atas ulah sang ayah.
Dia menuturkan, sembilan tahun lalu, Wagimin memaksanya menikahi seorang pria yang jauh lebih tua dari ayahnya.Di bawah ancaman Ramayani bersikeras menolak dan nekat melarikan diri. “Padahal, saat itu saya punya pacar, tapi dilarang menikahi pacar saya,” ungkapnya kepada wartawan di kediamannya kemarin.
Pelarian perempuan yang akrab disapa Ani ini pun berakhir setelah tempat persembunyiannya ditemukan Wagimin. Dia langsung dinikahkan dengan pria bernama Sumiran.
Namun, usia pernikahannya hanya bertahan dua bulan.“Yang menikahi saya itu ternyata penipu. Ngakunya sarjana hukum, rupanya bukan dan dipolisikan sama orang. Makanya, saya pisah dan sekarang sudah menikah dengan pria pilihan saya,” turutnya.
Hal senada dikatakan sang ibu,Ruspatma.Sikapnya mulai tegas tentang masa depan anaknya ini. Bahkan, dia mengaku dua bulan lalu,adalah komunikasi terakhir dengan pelaku M Indra Bairi, 60,yang minta damai.“Saya nggak mau, tapi saya malah ditonjok suami,” timpalnya. Dia mengaku terkejut pada saat pernikahan AA dan Indra pada 10 Oktober 2009.
Meski tahu sempat ada pembicaraan soal pernikahan, namun kesepakatan awal dilanggar Indra. Menurut dia,pernikahan diizinkan setelah suaminya diiming-imingi banyak hal, namun AA tidak boleh digauli sebelum umur 17 tahun. “Anak saya nggak mau, tapi dipaksa dan dipukul.
Akhirnya dia mau saja dibawa bapaknya, saya yang khawatir langsung nyusul ke Pulo Brayan bersama kakeknya anak saya.
Di sana semua sudah siap-siap dan anak saya langsung dinikahkan. Padahal, anak saya pakaiannya biasa saja,” ungkapnya. Pernikahan itu juga menurut Ruspatma mengundang penghulu palsu, sebab penghulu yang bernama Sutrisno itu adalah adik angkat suaminya. “Lalu anak saya dibawa ke lantai III, kata suami saya biarin, mau ngobrol mereka. Tapi karena suami saya pergi mengantar penghulu, saya nyusul ke atas.
Sampai di sana, anak saya sudah telanjang dan dia (Bairi) menggunakan celana dalam saja.Waktu saya lihat, saya diusir ke arah luar lantai III dan anak saya dibawa ke lantai II. Dan, di sanalah kata anak saya digauli,” tuturnya. Ruspatma semakin bingung apalagi kondisi bangunan tempat anaknya menikah belum siap. Lantai I masih ada tukang bangunan.
“Setelah dari kamar di lantai II, anak saya kami bawa pulang dan suami saya dikasih uang Rp3 juta yang dibilang untuk beli sepeda motor,dan dia (Bairi) bilang mau bayar angsurannya. Tapi rupanya nggak sama sekali hingga akhirnya ditarik showroom,” paparnya. Setelah pulang itu, AA mengaku nggak mau balik ke Indra karena sakit. “Dia bilang sakit Mak, aku nggak mau balik.
Memang Indra sempat mengajak anak saya lagi, tapi karena nggak mau AA pun kabur ke rumah kakaknya yang kemudian melapor ke polisi,” tandasnya. Di mata keluarga, AA adalah anak rajin. Selain bercita-cita jadi model, dia juga suka membersihkan rumah. “Dia suka menyapu dan rajin, makanya kami sayang.
Kami ingin hukum berjalan dan anak saya bisa ceria lagi. Sekarang dia suka diam. Memang dari visum disebutkan perawannya nggak rusak, tapi kami periksa sendiri ke bidan dekat rumah dan dinyatakan kemaluan anak saya sudah rusak,” bebernya lagi.