( Foto hiasan )BELAWAN-Warga Kel Belawan Bahagia dihebohkan kasus ayah menghamili putri kandung yang sudah bertunangan. Beruntung, calon menantunya masih mau menerima putrinya yang tengah hamil 5 bulan.
Sebut saja namanya Oca. Cewek 22 tahun ini harus menanggung malu akibat digauli ayahnya, Tug (58) hingga hamil. Kehamilan itu sendiri diketahui Ti (52), ibu Oca yang curiga perut putri sulungnya membesar. Betapa malunya dia saat mendengar ucapan Oca. Suaminya sendiri yang menghamili.
Saat POSMETRO MEDAN menyambangi rumah Ti, wanita bertubuh tambun itu memilih bungkam. “Sudahlah dek, capek saya, yang terjadi biarlah terjadi,” katanya kemudian masuk ke kamarnya, meninggalkan reporter koran ini. Tetangga Ti yang enggan namanya dikorankan, mengaku warga sekampung sudah tahu kasus itu. Bahkan, lanjutnya, tak kuat menanggung malu, Ti memilih mengungsi bersama kedua anaknya. Ti lalu menceraikan Tug.
Seminggu bercerai dengan ayah badau yang kesehariannya membawa becak itu, Ti lalu melapor ke kepling. Di depan kepling, Tug mengakui perbuatannya. Aksi bejat itu dilakukan dengan ancaman sejak tahun 2009 lalu. Hubungan intim itu selalu dilakukan pada tengah malam saat istrinya tidur. “Yang saya dengar seperti itu di kepling kemaren, keran tahu Rosa hamil makanya ibunya minta cerai,” beber ibu berambut pendek itu.
Usai itu, Tug lalu dilaporkan ke polisi. “Waktu mau dibawa polisi makanya heboh, warga disini tahu semua cerita Tug yang telah meniduri anaknya, bahkan warga sempat emosi dengan prilakunya,” katanya. Tragisnya, Oca sendiri telah bertunangan. Dan rencananya bakal nikah. “Dia (Oca) mau nikah bulan 11 ini, cowoknya pun dah tahu dia hamil. Tapi saya lihat lelaki itu tetap menerimanya, karena tadi masih jalan mereka,” kata tetangga Oca yang tak mau namanya dikorankan.
“Mamaknya Oca cerita dengan saya, janin itu adalah perbuatan ayahnya. Oca mengaku tak pernah berhubungan lebih jauh dengan tunangannya,” jelas ibu ini lagi. Setelah mendengar cerita itu, POSMETRO MEDAN menyambangi Mapolsek Belawan. Namun tak diizinkan wawancara langsung dengan Tug yang telah diamankan di ruang Panit Reskrim. “Nggak bisa dek, harus ijin Kanit,” kata petugas yang menjaga Tugiren
Kanit Reskrim Polsek Belawan, Ipda Adi Hariono juga tak memperbolehkan kru koran ini untuk wawancara. “Jangan dulu bang, karena kasus ini masih kita cari tahu kebenarannya. Dia (Tug) tak mengakui dan juga belum ada saksi, kami belum bisa menetapkannya sebagai tersangka,” kata Adi yang tak ingin berpanjang lebar.
