CindyMEDAN-Kisah Cindy (16) yang mengaku telah dinodai Suyadi (45) pegawai Dinas PU akhir 2009 lalu semakin membuat penasaran. Senin (26/7) sore, reporter koran ini Kembali menyambangi kediaman Rahmadani br Lubis (39) di Pasar III, Dusun VIII, Desa Seintis, Kec Percut Sei Tuan, Kab Deliserdang.
Di rumah permanen itu POSMETRO MEDAN disambut Ramadhani dan mempersilahkan duduk di atas ambal yang baru dibentangnya menutupi lantai-lantai yang telah berlubang.
“Silahkan duduk dek,” ucap ibu berbadan gemuk itu.
Ramadhani pun mulai membuka cerita saat ditanya tentang keberadaan anaknya. “Siang kemarin Cindi memang tidak ada di rumah. Ku suruh ke rumah saudaranya di Jalan Perjuangan, Pancing. Mungkin malam nanti dia pulang,” ujar istri dari Roli Firman Duha (48) ini.
Sembari menunggu kepulangan Cindy, Ramadhani mengeluhkan sikap polisi yang tak menahan tersangka yang telah menodai anak perempuannya. Hal itu sangat tidak adil dengan posisi keluarga yang menahan malu dari cibiran warga.
Ramadhani juga membantah tuduhan Suyadi yang mengatakan pihak keluarga meminta uang upa-upa sebagai perdamaian. Menurutnya, Suyadi yang minta tolong supaya jangan melaporkanya ke polisi. Karena pengakuan Suyadi kala itu, tidak ada mencabuli anaknya. Namun setelah digrebek, pada 26 Desember 2009, Suyadi berjanji akan memberikan Rp60 juta uang perdamaian. Namun malam itu, Suyadi hanya sanggup membayar Rp5 juta dan sisanya Rp55 juta akan dibayar akhir Januari 2010.
Malam itu, karena Suyadi bersujud di hadapnya bahwa dirinya tidak ada melakukan hubungan badan dengan Cindy, malam itu juga Suyadi diperbolehkan pulang. Karena penasaran pihak keluarga membawa anaknya ke RS Umum Wahyu di Jalan Padang. Oleh dokter, Cindi dinyatakan tidak perawan lagi. Selaput Cindi dipastikan pula baru rusak dalam 2 minggu.
“Alah bu, anak ibu nggak perawan lagi. Kalau analisis kedokteran kami, lukanya itu masih baru dan berkisar 2 minggu ini,” ujar salah seorang dokter kala itu, seperti ditirukan Rahmadani.
Atas keterangan ahli medis, pihak keluarga pun membuat laporan ke Poltabes Medan.
