SURABAYA - Demi menghidupi diri sendiri tanpa kerja keras, seorang mahasiswa nekat menjual anak di bawah umur. Ulahnya pun berhasil dipergoki, setelah seorang polisi melakukan penyamaran.
Seorang korbannya, sebut saja Adel (17) mengaku menerima tawaran pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan sebagai Sales Promotion Girl (SPG) produk rokok. Namun kenyataannya, dia malah dijadikan budak nafsu hidung belang.
"Awalnya, saya kaget ketika pertama dibawa ke hotel dan dikenalkan oleh pria setengah baya. Lalu saya ditinggal berdua dengan pria asing yang tidak saya kenal itu. Setelah itu saya disuruh melayaninya," kata siswa SMU swasta di kawasan Surabaya Selatan yang baru lulus tahun ini, Jumat (27/5/2011).
Kejadian yang merenggut masa depan Adel ini berlanjut hingga tiga kali. Namun untuk ketiga kalinya, praktek penjualan anak manusia yang dilakukan M Nur Islam alias Encus (22) ini terbongkar petugas.
Pengakuan warga Jatikaleng, Trosobo Indah ini jika dirinya nekat menjual anak di bawah umur untuk mencukupi kebutuhan ekonomi.
"Awalnya saya hanya disuruh mencarikan wanita oleh Bang Jo. Setelah tahu caranya akhirnya saya jalan sendiri. "Saya menawarkan Rp 800 ribu. Tapi saya hanya dapat Rp 300 ribu, sisanya saya kasih Mawar," kata Encus kepada petugas Polsek Gayungan saat diperiksa.
"Pelaku dan korban kita amankan di Hotel Cemara saat dijebak anggota saya. Di sana pelaku tidak bisa mengelak jika dia melakukan praktek penjualan manusia," kata Kompol Husein.
Kapolsek Gayungan menambahkan, pelaku yang masih aktif sebagai mahasiswa semester IV jurusan komunikasi di universitas swasta dikawasan Nginden Semolo ini terancam dijerat pasal berlapis yakni Pasal 83 dan 88 UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. "Ancaman hukumannya 20 tahun penjara," pungkasnya.
