Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Khamis, 22 November 2012

Warga Kebun Bunga Bugil Halau Paskhas TNI AU

Puluhan warga mencoba menghalau Gabungan Paskhas TNI AU yang menggusur lahan yang diklaim milik warga,

PALEMBANG - Puluhan warga mencoba menghalau Gabungan Paskhas TNI AU yang menggusur lahan yang diklaim milik warga, Rabu (21/11/2012) sekitar pukul 10.00 tadi.

Satu pleton Paskhas dan piket Lanud bersama dua alat berat siap menggusur lahan.

Kholilah (55) dan Karnita (50), dua bersaudara mengklaim ahli waris H Kecil Efenddi seluas 5 hektare.

Warga menghalangi anggota TNI AU yang hendak melakukan pembersihan dengan cara telanjang (bugil) dan salat di lokasi serta berdiam diri

Warga kesal melihat Camat Sukarami M Hanif SSos MSi pun tak mampu menyelesaikan negosiasi dengan pihak TNI AU yang terus menggusur lahan yang diklaim milik warga Jl Letjen Harun Sohar Lr Arjuna RT 27 Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (21/11/2012).

Hanif yang sudah melaporkan kejadian ke Asisten I Setda Pemkot Palembang, pun berusaha menghubungi Danlanud Palembang Letkol Pnb Adam Suharto di hadapan warga.

"Makmano pak camat lah turun dak bergeming. Nah lah dibuntu jalan (Lr Pajurit) padahhal itu untuk kami keluar masuk mobil tangki isi ulang. Inilah tempat nyari makan kami. Tanah ini harto kami dari tahun 60. Sedih setres bukan melindungi rakyat, joget-joget depan kito, ngampuk," kata Kholilah ahli waris tanah alm H Kecil Effendi.

Kholilah mengaku dirinya sudah berusaha supaya alat berat  TNI AU tidak menggusur lahannya. Malahan makin menjadi, batang pohon yang dirobohkan terlintang di Lr Prajurit.

"Lah sudah jatuh hargo diri aku lah jatuh sampe buka celano di hadapan mereka. Kami ado sertifikat. Dari tahun 60 wong tuo kami memperjuangkan. Tahun 75 buat sertifkat. Ini jalan tempat kami lewat untuk nyari makan. Pajak tetap di jalan. Dulu jalan setapak, orangtua yang memperjuangkannya. Untuk pelebaran jalan, sekarang tinggal kamar mandi. Sekarang TNI AU  datang sewenang-wenang. Aku minta dibuangke tanah, kami nak lewat. Indo Beton nyewo dengan TNI AU  masang pagar, nimbun. Sudah kuributke baru diam. Itu tanah H Kecil Efendi," kata Kholilah.

Camat Sukarami Hanif menyatakan dirinya sudah berusaha bernegosiasi dengan pihak TNI AU lapangan. Sedangkan Danlanud ponselnya tidak bisa dihubungi.

"Saya sudah mencoba tapi HP Danlanud tidak bisa dihubungi. Sementara kita data dulu, dari TNI AU  menyatakan sertifikat warga itu sudah kalah di pengadilan. Suara kita sampaikan. Mereka bilang warga masih bisa lewat dari Lr Arjuna. Saya sudah lapor dengan Asisten I,"
ujar Hanif.

Warga tetap kesal tidak menerima TNI AU  terus menggusur lahan. Mereka tetap minta jalan akses di Lr Prajurit dibuka untuk lewat tangki isi ulang.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular