Penyidik Polres Lhokseumawe memintai keterangan terhadap M Tahar tersangka pembunuhan di ruang Kanit Tindak Pidana Umum Polres setempat, Kamis (26/5).LHOKSEUMAWE - Nurmailis (24), warga Desa Rangkileh, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, mengaku bahwa Fakhruddin alias Fazil (37) yang dibunuh M Tahar (bukan Muntahar -red), 35 tahun, di Desa Rangkileh, Selasa (24/5) malam, adalah suaminya yang sah.
Nurmailis juga menegaskan bahwa ia sudah resmi bercerai sejak 2007 di Mahkamah Syar’iyah (MS) Lhoksukon dengan M Tahar, Security (Satpam) ExxonMobil, karena merasa sering disakiti.
Pengakuan itu diungkapkan Nurmailis (di Serambi kemarin tertulis Nurmelis -red) saat dimintai keterangan oleh penyidik Polres Lhokseumawe, Kamis (26/5), dalam kasus pembunuhan suaminya, Fakhruddin yang diduga dilakukan mantan suaminya, M Tahar.
Polisi telah mengamankan M Tahar di Mapolres Aceh Utara dan menyita sejumlah barang bukti berupa sangkur (pisau komando) yang dia gunakan menikam korban. Juga disita barang bukti berupa jaket warna cream, singlet, dan baju oblong warna orange milik korban yang telah bolong akibat terkena tusukan sangkur.
Kepada penyidik, Nurmailis juga mengungkapkan alasannya menggugat cerai M Tahar ke MS Lhoksukon tak lama setelah mereka menikah. “Saya tidak tahan karena sering dipukul. Lalu kami resmi berpisah setelah Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon mengeluarkan akte cerai Nomor 86/AC/2007/MSy) Lsk,” ungkap Nurmailis.
Setelah berstatus janda, kata Nurmailis, ia menikah dengan Fakhruddin alias Fazil pada November 2010 di Medan, Sumatera Utara. “Sebelumnya saya tinggal di kawasan Landing, Kecamatan Lhoksukon, kemudian tinggal di kawasan Desa Rangkileh,” katanya.
Atas dasar itu, imbuh Nurmailis, “Saya keberatan kalau dikatakan saya berselingkuh dengan korban, karena Fakhruddin alias Fazil adalah suami saya yang sah. Sementara M Tahar adalah mantan suami saya,” tegas Nurmailis sembari memperlihatkan akte cerai yang diteken panitera, Irpanusir SH.
