BATAM - Kabar meninggalnya Adi Suhendra, pria yang nekad loncat di jembatan 5 Barelang, membuat Sadimen sock. Ia tak kuasa mendengar kabar itu karena Adi adalah satu-satunya anak pria dari lima bersaudara. Karena itulah ia pun menyempatkan diri untuk datang langsung ke Batam guna mencari anaknya. Air matanya pun menetes saat menuturkan tentang anaknya itu.
Menurutnya, Adi sempat mengutarakan niat untuk menikahi pacarnya, Elvina, pada pertengahan bulan ini. Belum lagi kesampaian, pria 23 tahun ini ternyata sudah sampai ajalnya.
"Dia itu baik, tidak pernah ada masalah. Dia pun pernah bilang mau pulang, mau nikah pertengahan bulan enam nini," kenang Sadiman saat ditemui di ruang jenazah RS Otorita Batam, Rabu (1/6).
Menurut Riki, teman sekerja Adi, peristiwa itu bermula dari percekcokan antara Adi dan pacarnya. Hal itu dikarenakan pesan singkat yang dikirim mantan pacar Adi di kampung halaman yang mengatakan bahwa Adi telah meniduri dan menghamilinya. Perempuan yang bernama Yuni itu pun tidak hanya mengirim pesan singkat ke Adi, melainkan juga ke Vina dan seorang kakaknya Vina.
"Mantan pacarnya itu selalu kirim SMS. Di SMS itu dia bilang kalau dia sudah pernah tidur bersama bahkan sudah punya anak. Adi tidak terima dengan SMS itu dan sudah berusaha menjelaskan kepada Vina," kata Riki menceritakan. Setelah beberapa kali percekcokan itu terjadi, Adi sepertinya tertekan dan pada hari ini tampak murung.
Pada saat siang sebelum kejadian, Adi memang pernah mengutarakan niatnya untuk bunuh diri kepada salah saeorang teman kerjanya yang lain. Ia mengatakan bahwa cinta setulus hati kepada Vina dan lebih baik mati dari pada putus dengan perempuan itu. Pada saat malam itu, Adi kemudian mengirim pesan ke Vina untuk menjemputnya di jembatan 5 Barelang.
Vina datang diantar seorang temannya, pada saat itu masih sempat terjadi percekcokan. Vina datang untuk merayu agar Adi pulang. Namun, Adi enggan pulang dan memilih tetap di situ dengan tetap pada niatnya untuk meloncat.
"Terus Vina mau pulang, dia sudah berbalik, tapi ternyata ada suara seperti orang jatuh," katanya mengisahkan lagi cerita yang ia dengar dari Vina.
Riki tidak mengetahui dengan pasti kapan hubungn temannya dan Vina itu berlangsung. Namun Adi selalu mengatakan bahwa ia sangat sayang sekali kepada perempuan itu.
Pada jasad Adi terdapat dapat luka yang diduga dikanakan hempasan saat ia tejatuh dari atas. Petugas yang melakukan pencarian bersama masyarakat sudah menemukan tubuhnya dengan kondisi mulai membengkak.
