PACITAN - Dihari lebaran ada saja seseorang yang menodai maknanya. Seperti yang dilakukan Markib (32) warga Pacitan. Karena tak bisa menguasai hawa nafsu kepada istri, dia nekat melampiaskan birahinya ke anak tiri.
Perlakuan itu diketahui warga saat berlebaran ke rumahnya dan langsung diserahkan ke polisi.
"Tersangka sudah kita amankan," kata AKP Sukimin, Kasatreskrim Polres Pacitan kepada wartawan, Minggu (4/9/2011).
Kasus dugaan pencabulan itu terbongkar saat beberapa tetangga korban bersilaturrahmi ke rumah tersangka. Saat itulah, mereka mendapati korban berada di dalam kamar dalam kondisi telanjang bagian atas. Sesaat kemudian, tubuh tersangka menindih di atasnya.
Mengetahui tindakan asusila tersebut, warga yang bermaksud berlebaran itu pun mengurungkan niatnya. Mereka balik kucing lalu memberitahu warga lain. Mereka lantas berbondong-bondong menggerebek rumah tersangka dan membawanya ke kantor polisi.
Hasil pemeriksaan sementara, tindakan biadab tersebut diduga sudah sering terjadi. Buktinya, saat dilakukan visum diketahui selaput dara korban sudah rusak. Hingga saat ini polisi masih terus mendalami kasus ini.
"Kemungkinan sudah dilakukan lebih dari 4 kali dan selalu dilakukan saat istrinya keluar rumah," papar Sukimin.
Kepada penyidik, tersangka mengaku khilaf. Dia sendiri merasa tidak bisa terpuaskan oleh istri yang baru yang 3 bulan dinikahinya. Maklum, sang istri diduga menderita keterbelakangan mental. Sebagai gantinya, dia lampiaskan syahwat kepada anak tirinya.
Kini Makrib hanya bisa pasrah dan menyesali perbuatannya. Akibat tindakan bejat yang dilakukan, pelaku terancam dijebloskan ke penjara minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun. Dirinya disangka melanggar pasal 82 UU No 32 tahun 2002 tentang
perlindungan anak.
"Ini sangat ironis. Orang tua yang seharusnya melindungi anak, tapi malah sebaliknya," tandas Kasatreskrim.
