Pemain Malaysia memberikan semangat kepada pemain U23 Indonesia usai pertandingan final SEA Games XXVI di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2011). Malaysia mengalahkan Indonesia lewat adu penalti dengan skor 5-4, setelah bermain imbang 1-1 selama dua babak waktu normal.
Indonesia harus mengakui kemenangan Malaysia dalam final cabang sepak bola SEA Games XXVI di Stadion Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Dua tendangan Indonesia gagal, sedangkan Malaysia hanya gagal sekali. Indonesia pun kalah 3-4 dalam adu penalti.
Dalam segi penyelamatan, kiper Malaysia, Che Mat Khairul Fahmi, juga lebih baik. Ia melakukan satu kali penyelamatan, sama halnya dengan kiper Indonesia, Kurnia Meiga, tetapi lebih sering tepat dalam antisipasi. Berikut rekaman adu penalti Indonesia versus Malaysia.
Ekspresi kiper Tim U-23 Indonesia setelah gagal mengantisipasi tembakan penalti kapten Malaysia, Bakhtiar Baddrol, pada babak adu penalti final Sea Games XXVI, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Indonesia kalah 3-4 dalam adu penalti ini.
JAKARTA — Indonesia kalah dari Malaysia dalam adu penalti pertandingan final cabang sepak bola SEA Games XXVI/2011 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11/2011). Adu penalti dilakukan setelah kedua kubu bermain imbang 1-1 sampai akhir babak normal.
Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Gunawan Dwi Cahyo pada menit kedua. Dari tengah kotak penalti, ia menanduk bola hasil sepak pojok Okto Maniani, dan bola masuk ke sudut kanan atas gawang Che Mat Khairul Fahmi.
Malaysia menyamakan kedudukan pada menit ke-35 melalui gol Omar Mohamad Asrarudin. Sambil menjatuhkan diri, ia menanduk umpan silang Bakhtiar Baddrol. Bola masuk ke sudut kanan bawah gawang Kurnia Meiga.
Indonesia sempat dominan dan agresif pada awal-awal pertandingan. Setelah lepas dari tekanan Malaysia, Indonesia menciptakan dua peluang emas melalui Andik Vermansyah dan Titus Bonai pada menit kedua. Kedua usaha itu dikandaskan kiper Che Mat Khairul Fahmi.
Selepas gol Gunawan, permainan berubah. Malaysia berusaha mengendalikan permainan dengan penguasaan bola dan Indonesia kesulitan merebut bola dan membangun koordinasi permainan yang rapi.
Hasilnya, selain kesulitan menciptakan peluang, Indonesia juga beberapa kali terancam. Pada menit ke-12, misalnya, Omar Mohamad Asrarudin menyundul bola secara akurat dari tengah kotak penalti, tetapi bisa diblok oleh Kurnia Meiga.
Setelah gol Titus Bonai pada menit ke-17 dianulir karena dinilai off-side, Malaysia melepaskan tiga tembakan, yang semuanya mentah membentur pagar betis Indonesia.
Indonesia mencoba keluar dari tekanan. Namun, akibat umpan yang tidak akurat dan kurangnya kemampuan merebut bola, usaha Indonesia tak menyusahkan Malaysia.
Di tengah kesulitan Indonesia membangun soliditas, Malaysia mencuri gol penyama kedudukan. Saat itu, bola sundulan Omar melewati dua pemain Indonesia, sebelum masuk ke gawang Kurnia Meiga.
Pada menit ke-47, Indonesia menciptakan ancaman berupa tendangan bebas Egi Melgiansyah langsung ke gawang lawan. Namun, tembakannya bisa ditangkap Fahmi.
Malaysia membalas itu dengan tembakan Fakri dan Irfan pada menit ke-55, yang semuanya bisa dikandaskan Meiga.
Peluang emas kembali didapat Indonesia pada menit ke-60. Setelah mengontrol umpan Tibo dengan dada, Wanggai berusaha menembakkan bola. Namun, gerakannya kalah cepat dari Fahmi.
Setelah tembakan Wanggai pada menit ke-65 meleset dari sasaran, tak ada peluang berarti sampai Bakhtiar Baddrol mengeksekusi tendangan bebas langsung ke gawang pada menit ke-83. Tembakannya yang mengarah ke sudut kanan bawah gawang bisa diantisipasi Kurnia Meiga.
Kedua kubu terus berusaha mencetak gol kedua. Namun, mereka sama-sama gagal melakukannya, sampai peluit berbunyi panjang.
Pada babak tambahan, Indonesia mampu menekan Malaysia, terutama pada babak tambahan kedua. Setidaknya ada tiga peluang yang diciptakan, tetapi gagal membuahkan gol.
Pada menit ke-100 dan ke-116, misalnya, Tibo dan Ramdani melepaskan tembakan yang bisa ditangkap Fahmi. Pada menit ke-117, Tibo melihat sundulannya melesat ke atas mistar gawang Malaysia.