Wali Kota didampingi staf dan aparat terkait saat meninjau lokasi kebakaran di Kelurahan Baru Ulu, kemarinBALIKPAPAN - Iklim global yang saat ini tidak menentu, memicu terjadinya berbagai bencana di seluruh belahan dunia, termasuk di Balikpapan.
Bahkan, musibah dan bencana alam yang terjadi cukup beragam, mulai wabah pengakit demam berdarah (DBD), tanah longsor, banjir sampai kebakaran. Tercatat, dalam dua hari saja sudah terjadi kebakaran di dua tempat yang berbeda di kota ini, dengan total kerugiaan 47 rumah, empat kios dan satu posyandu, hangus dilalap apa.
Saat Wali Kota H Imddad Hamid SE meninjau lokasi kebakaran di Kelurahan Baru Ulu RT 49 dan RT 41, ia mengakui, Kota Balikpapan saat ini sedang terjadi banyak bencana.
Ia berharap, masyarakat Balikpapan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Dulu, waktu kita masih kecil, di Balikpapan tidak pernah cuacanya sepanas ini. Bahkan, waktu kita kecil dulu, tidak pernah Kota Bandung Jawa Barat itu hujan es. Tapi, belakangan ini di Bandung hujan es dan itu bisa saja terjadi di Balikpapan itu,” ujarnya kepada Metro, di sela kegiatan peninjauan.
Imdaad menerangkan, dengan keadaan bumi yang ada sekarang, seperti global warming dan perubahan iklim yang sangat ekstrem, masyarakat jangan menganggap ini merupakan kutukan Tuhan. “Ini adalah gejala alam yang sudah ditulis oleh Tuhan, bahwa akan terjadi bencana seperti ini. Karena itu, masyarakat harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada,” ungkapnya.
Lanjut dia, masyarakat harus bersahabat dengan bencana. Yaitu, beradaptasi dengan keadaan bumi dan iklim yang ekstrem. Masyarakat, juga tidak bisa menghindari gejala alam yang terjadi saat ini. “Dulu tidak ada yang namanya cuaca panas sekali atau dingin sekali, sekarang panasnya menyengat dan kalau dingin dingin sekali seperti yang terjadi di Bandung,” tutur dia.
