Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Rabu, 3 Mac 2010

DERITA ; Bayi 8 Bulan Penderita Wajah Terbelah



Rabu, 3 Maret 2010
MEDAN-Arjuna Trisakti Manurung, warga Huta II Raja Hombang, Kec. Hutabayu Tanah Jawa, Simalungun, bayi penderita fascial cleft (wajah terbelah) Juni mendatang akan dirujuk ke RSCM Jakarta.

Bayi yang telah menarik simpati para donator termasuk mengundang keingin tahuan dari istri Gubsu Hj Fatimah Habibi Arifin yang langsung berkunjung ke RS Pirngadi Medan. Bayi delapan bulan yang mengalami cacat bawaan pada wajah asal Simalungun yang kini dirawat di RSU dr Pirgandi Medan pun mendapat bantuan pemerintah untuk menjalani operasi di RSCM di Jakarta.

Hanya saja, Dr. Frank Bietra Buchari SpBP yang menanganinya selama dirawat di RSU Dr Pirngadi, tak yakin wajah Arjuna sembuh seratus persen. Meski begitu pihaknya akan mengusahakan yang terbaik buat Arjuna. “Namun, jika dioperasi pun, kondisi Arjuna tidak akan sembuh 100 persen,” ucap Dr. Frank Bietra Buchari SpBP.

Dia menambahkan, kondisi Arjuna memiliki tingkat kesulitan tinggi. Sebab wajah, hidung, mata, dan kepalanya tidak sempurna. Dalam menangani Arjuna, tenaga medis RSU dr Pirngadi Medan menurut Franks sudah siap. Hanya saja terkendala ketersediaan alat yang memadai. RSU Pirngadi menganjurkan Arjuna ke RSCM, selain SDM yang memadai juga peralatan yang lengkap. Terlebih, Juni mendatang, RSCM Jakarta akan membuka unit khusus kelainan cacat dan kelainan wajah (craniofascial).

Namun, Frank mengatakan, kemungkinan untuk normal tidak mungkin, pasti ada kecacatan. Kemungkinan normal hanya sekitar 40 persen. Dan operasi yang akan dijalani Arjuna harus berulang kali. Frank juga menambahkan kemungkinan Arjuna mengalami keterbelakangan mental sangat besar. Untuk biaya, Frank mengatakan belum bisa dikalkulasikan, tapi secara matematis biaya pengoperasian ditaksir memakan biaya Rp500 juta.

“Nantinya selain tim medis rumah sakit, Arjuna akan ditangani oleh dokter dari Taiwan ketika dioperasi di RSCM,” pungkas Frank.

Dinkes Sumut, Tak Ada Dana

Meski akan dirujuk ke RSCM Jakarta, namun belum ada kepastian soal dana untuk pengobatan Arjuna. Menurut Sugianto, Kepala Seksi Penyusunan Program Dinkes Sumut mengatakan, jika memakai dana pendamping Dinkes Sumut tidak akan cukup. Sebab jika dana digunakan untuk satu orang saja akan habis. Masalahnya, masih banyak masyarakat yg membutuhkan biaya tersebut.

“Ini merupakan tanggung jawab Dinkes Sumut dan Komisi E DPRDSU. Nantinya hal ini akan dibicarakan oleh mereka bagaimana menindak lanjuti persoalan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD SU, Brilian Moktar mengatakan, semua biaya pengobatan Arjuna adalah tanggung jawab pemerintah dan komisi E. “Soal darimana dananya akan diusahakan. Intinya keluarga akan dibebaskan dari biaya, jadi jangan takut, karena kami akan berusaha untuk mendapatkan dananya,” ujar Brilian.

Terpisah, Andi Manurung (28) dan Rohani Manullang (21), orangtua Arjuna, kecewa dengan Pemkab Simalungun yang dinilai kurang peduli dan malah terkesan mempersulit pengurusan kartu Jamkesmas yang secara administrasi akan digunakan untuk ke RSCM Jakarta

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular