Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Selasa, 2 Mac 2010

WAJAH GADIS 19 TAHUN; ITA KEMBALI NORMAL SEBELUM DIMAKAMKAN




Ita Susilawati (19) memang telah pergi. Namun bagi pembaca setia POSMETRO MEDAN, kisah hidup Ita tak pergi begitu saja. Bahkan, usai jasad Ita dimandikan, sebuah peristiwa gaib muncul dan disaksikan berpuluh pasang mata. Raut kecantikan memancar dari wajah wanita yang pernah menyandang predikat bunga desa itu.

Ita menghembuskan nafas terakhirnya di RSU HAMS Kisaran, Minggu (28/2) sekira pukul 15.40. Jenazah Ita dibawa naik ambulance ke rumah orangtuanya di Kampung Sido Keno, Kec Pulau Bandring, Asahan. Lalu, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian fardu kifayah, jenazah Ita dimakamkan di pekuburan umum Desa Suka Damai, Senin (1/3) sekira pukul 11.30.

Sesuai ajaran Islam, jenazah Ita Susilawati terlebih dulu dimandikan, selanjutnya dikafani untuk dishalatkan sebelum akhirnya dimakamkan. Nah, selesai dimandikan, tiba-tiba wajah Ita mengundang perhatian para pelayat. Kelopak mata dan alis yang sempat menutup sebagai wajahnya kini kembali normal. Garis keriput di wajahnya yang persis seperti nenek umur tujuh puluh tahunan mulai hilang. Almarhumah kelihatannya kembali muda dan dari wajah saat ia menderita penyakit aneh itu.

“Kelopak dan alis mata yang sempat menutup sebagian wajah Ita sudah kempes. Guratan kecantikannya pun mulai nampak. Bahkan senyum dibibirnya tampak manis. Mungkin dirinya bahagia menghadap Ilahi Robbi sebagai ganti derita karena didera penyakit selama dua tahun lebih,” ujar Halimah seorang wanita yang ikut melayat dan mengaku sangat prihatin dengan kisah hidup Ita.



Tak hanya Halimah dan sejumlah pelayat melihat langsung guratan kecantikan dari wajah Ita, POSMETRO MEDAN juga melihat kegaiban itu saat kain kafan yang menutupi wajahnya diminta dibuka untuk dipotret agar disaksikan para pembaca POSMETRO MEDAN.

Ratusan Pelayat Lepas Almarhumah

Sebelumnya, ratusan pelayat terdiri dari kaum bapak, ibu, dan remaja melepas kepergian almarhumah. Para pelayat tampak larut dalam kesedihan saat jenazah Ita berada dalam keranda, disemayamkan di bawah tenda biru di halaman samping rumahnya, sesaat sebelum diberangkatkan kepemakaman.

Ibunya, Ramlia Boru Siregar tak henti-hentinya menangis. Ibu yang sudah habis-habisan mengeluarkan uang dan tenaga untuk kesembuhan putri semata wayangnya itu seolah tak rela melepas kepergian Ita.

Tapi lain yang diperlihatkan Karsini (75). Nenek almarhumah Ita memasrahkan kepergian cucunya itu.

“Sudah ratusan dukun menanganinya. Tapi semuanya itu bentuk usaha dari manusia sebab Yang Maha Kuasa yang memberlakukan takdir pada Ita. Putuku (cucuku-red) telah pergi menghadap pencipta dan semoga Allah menerima arwahnya,” lirih Karsini sedih.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular