MALANG | SURYA- Peristiwa menegangkan terjadi di sebuah SPBU (Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum) di Jalan Raya Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Minggu (23/1) pagi. Seorang pria nekat membakar diri di dalam area SPBU itu setelah sebelumnya meminta paksa bensin.
Karuan saja, kejadian yang terbilang langka ini membuat geger semua orang yang ada di SPBU itu, mulai karyawan SPBU sampai pembeli. Namun sebelum api yang membakar tubuh korban itu membesar, warga langsung menyeretnya menjauh dari SPBU yang ada di jalan raya Kota Malang-Blitar itu. Hanya berlangsung sekitar 2 menit, api berhasil dipadamkan setelah tubuh pria itu disiram air. Selanjutnya, pria yang tak diketahui asal-usulnya itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
“Tubuhnya sempat terluka bakar akibat ulahnya sendiri. Kami belum bisa memastikan, bagaimana kondisi psikisnya karena ia masih dirawat. Kemungkinan, kami akan mendatangkan psikolog dulu. Yang kami amankan dari dia, selain korek api, juga barang bawaannya ada dalam sebuah kantung saks seperti sampah,” ujar AKP Ni Nyoman, Kapolsek Pakisaji, Minggu (23/1).
Winarno, karyawan SPBU, menuturkan bahwa kejadian itu berlangsung sekitar pukul 06.15 WIB. Saat itu dirinya baru mulai kerja karena mendapat giliran pagi. Tak diketahui jelas dari mana datangnya, pria nekat itu mendadak muncul di SPBU itu. Namun ada yang mengetahui, dia berjalan kaki sambil memakai klompen (sandal terbuat dari kayu) dari arah utara dengan menenteng saks.
Yang mengejutkan semua orang di SPBU, dia memegang sabit di tangan kanannya, dan korek api di tangan kirinya. Meski baru datang, pria yang diperkirakan berusia 40 tahun itu langsung menerobos antrean, sambil memaksa minta bensin.
Karena belum gilirannya, apalagi tak membawa botol, pria itu tak langsung diyalani oleh Winarno (24). “Cepat, aku minta bensin. Kalau tak diberi, akan saya bakar,” teriak pria itu seperti ditirukan Winarno.
Melihat ada orang marah-marah minta bensin, tak hanya karyawan SPBU yang kaget namun para pembeli juga demikian. Akhirnya, oleh Winarno, pria itu diberi sebotol bensin. Namun demikian, ia belum juga pergi dan kembali marah-marah. Katanya, ia tak mau kalau hanya diberi sebotol melainkan minta dua botol lagi. Karuan Winarno berusaha merayunya, supaya tak jadi perhatian pembeli yang lagi antre. Namun demikian, dia malah emosi dan kembali mengancam akan membakar SPBU itu jika tak ditambah dua botol lagi.
“Lihat saja pom bensin ini akan saya bakar kalau tak ditambah dua botol lagi,” teriak pria itu sambil menenteng korek api dan bensin dalam botol.
Karuan saja, ulah dia membuat karyawan dan pembeli yang melihatnya ketakutan. Sebab saat itu dia seperti tak main-main. Bensin dalam botol sudah didekatkan dengan korek api dan tinggal menyalakan saja. Melihat dia seperti bukan sedang melakukan gertak sambal, Dower, kernet truk yang lagi antre di SPBU itu, langsung menerjangnya.
Dari arah belakang pria itu, Dower berhasil merebut korek api dan botol bensin, sedang pria itu terjatuh. Namun karena sempat terjadi rebutan, sehingga bensin itu tumpah ke tubuh pria itu. Semula orang yang melihat pria itu terjatuh, agak senang. Apalagi bensin dan korek api yang dibawanya sudah berhasil direbut.
Namun tak tahunya, ia masih menyimpan satu korek api lagi. Sesaat kemudian, ia mengeluarkan korek api dari saku bajunya dan menyalakan. Bersamaan itu, api langsung berkobar dan membakar tubuhnya.
Nyala api tersebut hanya berjarak sekitar 7 meter dari mesin pompa di SPBU. Beruntung warga segera sigap. Sebelum api membesar, warga langsung menyeretnya untuk menjauh dari lokasi SPBU itu.
“Dia lantas kami bawa menjauh dari SPBU. Tepat di jembatan depan SPBU, tubuhnya langsung disiram air dan api padam. Yang terbakar parah adalah bagian rambut, wajah dan dadanya,” ujar Winarno.
